KORANJURI.COM – Pameran Bali Bangkit 2023 mengadopsi pola digital. Setiap pembayaran menggunakan sistem non tunai melalui QRIS maupun virtual account. Selain itu, produk yang dipamerkan juga memiliki barcode sehingga terjamin keasliannya.
Penerapan digitalisasi itu, menurut Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Putri Suastini Koster, untuk membentuk kepercayaan pembeli terhadap kualitas produk yang dibeli.
“Pameran Bali Bangkit kali ini menyajikan barang asli berkualitas, dan harga pantas, termasuk jaminan keamanan,” kata Putri Koster di Denpasar.
Disebutkan, pameran bukan hanya untuk mencari profit semata, tapi juga edukasi kepada para pedagang maupun konsumen terkait, kualitas produk, pemasaran, harga, dan untuk membangun kepercayaan konsumen.
Ketika pandemi covid-19 di tahun 2021, pameran Bali Bangkit meraup omzet Rp 20 miliar. Tahun 2022, mengalami peningkatan omzet menjadi Rp 31 milyar. Selama 2 tahun diselenggarakan, omzet pameran itu mencapai Rp 51 milyar.
Pendamping orang nomor satu di Bali ini juga mengajak semua pihak bersinergi, bekerja bersama untuk menjaga kelestarian kerajinan asli Bali.
“Jangan sampai penjual menipu pembeli dengan menjual produk palsu. Bersama-sama kita bangkitkan kerajinan dan lestarikan apa yang diwariskan para leluhur kita,” kata Putri Koster.
CEO Balimall.id Ni Wayan Sri Ariyani menambahkan, digitalisasi pameran Bali Bangkit juga terlihat dari perangkat seperti detektor untuk mendeteksi pembayaran. Alat tersebut untuk menjaga keamanan.
“Jadi akan tahu apakah pembeli sudah membayar atau belum,” kata Sri Aryani.
Sri Ariyani juga menambahkan pihaknya juga melakukan edukasi untuk meningkatkan kualitas. Tidak hanya bagaimana cara berjualan di pasar digital, tapi juga pengemasan produk, membuat iklan serta memasarkan produk .
Sementara, Ketua DPD Asita Bali Putu Winastra mengapresiasi terobosan yang dilakukan Dekranasda Provinsi Bali. Dukungan itu dilakukan dengan mengemas paket tur.
Dikatakan Putu Winastra, dalam paket tur yang ada, anggota ASITA wajib memasukkan kunjungan ke Pameran Bali Bangkit serta Taman Budaya.
“Wisatawan yang berkunjung ke Bali tidak hanya punya pengalaman di tempat wisata saja, tapi juga membawa oleh-oleh kerajinan Bali yang berkualitas,” kata Putu Winastra. (Way)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS