Optimalisasikan Jaringan, PDAM Purworejo Reposisi Pipa Kutoarjo – Bayan

    


Para pekerja tengah mengerjakan reposisi pipa jaringan Kutoarjo-Bayan - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Mengoptimalisasikan jaringan yang sudah ada, PDAM Purworejo mereposisi pipa jaringan Kutoarjo – Bayan sepanjang kurang lebih 1,9 km.

Reposisi dilakukan, dengan mengganti pipa lama dengan pipa baru, namun tanpa menghilangkan pipa lama. Pipa lama yang kecil, diganti pipa besar, dari yang semula 4 inchi menjadi 6 inchi dengan sistem ditanam, tanpa digali dan semi digali, pada titik/lokasi berbeda dengan pila lama. Nantinya, aliran dari pipa lama dipindahkan ke pipa baru yang lebih besar.

“Ditargetkan sebelum puasa reposisi pipa ini selesai,” jelas Direktur PDAM Purworejo, Hermawan Wahyu Utomo, Rabu (15/03/2023).

Dijelaskan pula, dengan penambahan reservoar dan uprating (menaikkan produksi) dari Boro, efeknya harus diimbangi dengan pendistribusian yang luas untuk penyerapan.

Dengan adanya pemaksimalan dari SPAM Regional, kata Hermawan, akhirnya mengurangi wilayah-wilayah yang ada di Kutoarjo. Wilayah Kemiri, Butuh dan Pituruh semua sudah dialiri dari SPAM Regional.

“Wilayah Majir dan sekitarnya yang semula dilayani dari Kutoarjo, akhirnya sekarang sudah dialiri dari SPAM Regional. Akhirnya Kutoarjo kita maksimalkan ke arah timur, yakni ke arah Bayan,” ungkap Hermawan sambil menjelaskan, bahwa inti dari kegiatan tersebut untuk maksimalkan fungsi dari Kutoarjo supaya bisa masuk ke wilayah Bayan.

Disampaikan pula, tahun ini ada pemasangan jaringan distribusi utama dari SPAM Regional Wadaslintang dengan produksi di Jembangan, masuk ke wilayah Mirit (Kebumen) lalu masuk ke wilayah Purworejo melalui Grabag dan Butuh sepanjang kurang lebih 10 km dengan nilai anggaran mencapai Rp 18 milyar, yang merupakan kegiatan dari Propinsi Jateng.

Setelah 2024, ujar Hermawan, PDAM Purworejo diback-up Pemda memasang jaringan distribusi bagi dan layanan pipa-pipa ke pelanggan. Diharapkan dari DPRD dan tim anggaran daerah bisa mengalokasikan dana untuk membangun jaringan distribusi langganan atau bagi.

“Kita anggarkan sekitar Rp 5 milyar dan itu bisa dilakukan secara bertahap. Secara geografis maupun akuifer hidrologinya, air di wilayah Grabag kurang bagus. Hadirnya PDAM untuk bersinergi membackup kebutuhan masyarakat akan air bersih,” terang Hermawan.

Harapannya, kata Hermawan, anggarannya bisa mengoptimalisasikan produksi dari Kutoarjo, melayani masyarakat yang selama ini belum tercover, baik dari IKK Purworejo maupun IKK Kutoarjo.

“Untuk tahun ini tak ada kegiatan berskala besar, misal pembuatan IPA (Instalasi Pengolahan Air) ataupun pembuatan reservoar, tapi optimalisasi yang sudah ada. Toh begitu, tahun ini kita targetkan 3 ribu sambungan rumah baru,” kata Hermawan. (Jon)

Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS