Operasi Gabungan Bersandi ‘Bali Trepti’ Digelar di Seluruh Bali, ini Sasarannya

oleh
Kasatpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Mengantisipasi potensi terorisme di Bali, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Bali dan 9 Kabupaten/Kota bakal menggelar operasi gabungan. Operasi yang disebut ‘Bali Trepti’ itu, Kasatpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga di Pulau Bali.

“Sandi operasi gabungan ‘Bali Trepti’ untuk menciptakan Bali yang aman tertib nyaman dan damai,” kata Rai Dharmadi, Selasa, 30 Maret 2021.

Operasi tersebut menyasar perumahan penduduk, bedeng kos-kosan, kawasan prostitusi dan area vital lain yang berpotensi adanya penduduk pendatang yang tidak jelas.

“Pelaksanaan operasi ini juga melibatkan Linmas dan Pol PP wilayah masing-masing,” jelasnya.

Terkait hal itu, Dewa Nyoman Rai Dharmadi menyatakan telah memerintahkan seluruh Kasatpol PP yang ada di 9 kabupaten/kota agar segera melaksanakan penertiban untuk menjaga Bali dari potensi terorisme.

“Laksanakan dengan tepat sasaran, dan tidak pakai lama-lama. Mari kita bergerak bersama, serentak, sekaligus adakan pembinaan kekuatan anggota serta berdayakan Linmas dan desa adat setempat,” ujarnya.

Di sisi lain, aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral di kota Makasar memicu kecaman dari berbagai pihak. Anggota DPRD Bali IGA Diah Werdhi Srikandi pun ikut mengecam dan mengutuk keras aksi terorisme itu.

“Peristiwa ini tidak bisa dikaitkan dengan agama tertentu. Karena ini adalah ulah oknum tertentu yang melakukan aksi terorisme,” ujar Diah.

Pihaknya mengajak masyarakat tidak terprovokasi dan panik menyikapi kejadian itu. Masyarakat diminta untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Terutama, pihak Desa Adat agar menggencarkan antisipasi dengan melakukan pendataaan terhadap penduduk pendatang yang ada di wilayahnya masing-masing.

“Apalagi jelang pembukaan pariwisata internasional yang direncanakan akan dibuka pada Juni-Juli. Jadi kita harus meningkatkan kewaspadaan, jangan terprovokasi dan jangan panik menyikapi peristiwa itu. Percayakan kepada aparat keamanan yang telah melakukan tugasnya,” kata Diah Werdhi. (Way)

KORANJURI.com di Google News