KORANJURI.COM – Ada yang berbeda dengan penampilan interior di The Haven Bali Seminyak. Di sejumlah dinding terpajang lukisan karya I Nyoman Wijaya yang menghadirkan sketsa wajah. Lukisan itu menjadi bagian dari event Octobart yang berlangsung hingga 30 Oktober di The Haven Bali Seminyak.
Total ada 6 seniman lokal yang memamerkan karyanya untuk tema The Bali Culture and Art itu. General Manager Marak Setiadi mengatakan, event tersebut merupakan kali pertama diadakan untuk memberikan sentuhan seni dan budaya Bali.
“Kami juga mengundang pengrajin perak, para pelukis telur, termasuk pula usaha kreatif tenun endek untuk mengisi acara ini,” jelas Marak Setiadi saat pembukaan, Jumat, 12 Oktober 2018.
Selain mengadakan event untuk menunjang komoditas perhotelan, Marak Setiadi menambahkan, kegiatan itu juga digunakan sebagai ajang charity penggalangan donasi untuk korban bencana gempa-tsunami di Palu.
Lima persen hasil penjualan akan didonasikan untuk penyintas yang saat ini masih bertahan di tenda pengungsian di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah. Bukan hanya penjualan lukisan saja, tapi 5 persen dari seluruh transaksi dari produk yang dijual akan didonasikan.
Di Awal pembukaan, terlihat minat positif dari rata-rata penghuni hotel yang berasal dari Australia. Terutama untuk kerajinan perak sudah mulai terjual.
“Ada tiga jenis kerajinan perak yang sudah terjual. Pihaknya berharap penjualan akan meningkat terutama untuk lukisan yang dibandrol di angka Rp 1 juta – Rp 11 juta,” tambah Marak Setiadi.
Sementara, Marketing Communications Riri Tambunan mengatakan, kerjasama dengan Nyoman Wijaya sebagai pelukis cepat wajah menjadi daya tarik tersendiri untuk guest ini house.
Disitulah, Panorama Hospitality Management (PHM) menjalin kerja bareng dengan perupa I Nyoman Wijaya dan Komunitas Tepi Barat.
“Kecepatan melukisnya menjadi daya tarik tersendiri. Satu lukisan sketsa wajah bisa dilakukan dalam 5 menit dengan bandrol yang cukup murah, Rp 100 ribu,” jelas Riri. (Way)