KORANJURI.COM – Nadiem Anwar Makarim menyerahkan tugas Kemendikbudristek kepada tiga menteri Kabinet Merah Putih. Serah terima jabatan dan pisah sambut berlangsung di Kompleks Kemendikbudristek, Jakarta, Senin 21 Oktober 2024.
Acara yang digelar sekaligus menandai awal Kemendikbudristek menjadi nomenklatur baru tiga kementerian yang terpisah.
Kabinet Merah Putih besutan Presiden Prabowo Subianto mengangkat Abdul Mu’ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dijabat oleh Satryo Soemantri Brodjonegoro dan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon.
Dalam pidatonya, Nadiem berpamitan dan menyerahkan amanah kepada tiga menteri yang baru dalam Kabinet Prabowo-Gibran.
“Kami berharap kebijakan-kebijakan yang telah berjalan baik dan berdampak positif tetap dilanjutkan dalam pemerintahan ke depan,” kata Nadiem.
Ia mengatakan, visi dan misi kementerian pendidikan memastikan semua anak Indonesia mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas.
“Apapun nomenklatur yang digunakan, saya yakin kita semua berpijak pada visi dan misi yang sama,” ujarnya.
Selama menjabat, kebijakan Merdeka Belajar yang digulirkan sejak tahun 2020 telah ada 26 episode. Hal itu, kata Nadiem, menjadi tonggak utama yang mendasari langkah Kemendikbudristek dalam meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.
Selain itu, akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu juga terus diutamakan melalui pemanfaatan teknologi. Begitu pun dengan program-program bidang pendidikan tinggi, riset dan teknologi.
“Bidang Ristek Dikti berhasil meningkatkan relevansi dunia pendidikan dengan dunia kerja,” kata Nadiem.
Untuk bidang kebudayaan, Nadiem menyoroti pentingnya menjaga dan memanfaatkan kekayaan budaya Indonesia. Program-program yang dijalankan tersebut bertujuan menjadikan kebudayaan sebagai penggerak ekonomi melalui pelestarian museum dan cagar budaya.
Untuk para guru, dosen, tenaga kependidikan, dan pegiat seni budaya di seluruh Indonesia, Nadiem mengungkapkan rasa terima kasih karena merekalah garda terdepan dalam melaksanakan seluruh kebijakan yang digulirkan pemerintah.
“Tanpa Bapak dan Ibu, kebijakan sebagus apapun tak akan terlaksana di lapangan dan tak akan berdampak membawa perbaikan untuk negeri,” ujarnya.
Meskipun tugasnya telah selesai, namun kata Nadiem, masih banyak pekerjaan besar yang harus dilanjutkan oleh para menteri baru.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti menyatakan, akan melestarikan dan menjaga hal-hal baik yang sudah ada.
“Saya berharap dukungan dan kerja sama dari seluruh keluarga besar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, karena ini adalah kementerian yang sangat strategis untuk membangun kualitas sumber daya manusia,” kata Abdul Mu’ti.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro, menyatakan, akan segera mulai bekerja.
“Pendidikan tidak boleh terganggu dengan adanya perubahan yang menyebabkan stagnansi. Kita akan terus bekerja, sembari melakukan perbaikan,” kata Satryo.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyoroti terkait Kementerian Kebudayaan sebagai nomenklatur baru.
“Sebagai kementerian sendiri akan lebih fokus untuk mengurus kebudayaan Indonesia yang sangat kaya. Semoga Indonesia menjadi ibu kota budaya dunia,” kata Fadly Zon. (*/Way)