Meutya Hafid: Literasi Digital Perkuat Kesadaran Publik

oleh
Menteri Komdigi Meutya Hafid usai membuka World Public Relations Forum 2024 melakukan sesi foto bersama - foto: dok. Diskominfos Provinsi Bali

KORANJURI.COM – Menteri Komunikasi Digital (Komdigi) Meutya Hafid mengatakan, transformasi digital dalam dunia kehumasan dan media, berdampak pada perspektif baru.

Meutya menyoroti langkah strategis dalam merespons tantangan perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan.

“Kecepatan penyebaran informasi di media sosial rentan terhadap risiko misinformasi. Kita perlu memperkuat literasi digital masyarakat sebagai bagian dari pendidikan untuk meningkatkan kesadaran publik,” ujar Meutya Hafid di Badung, Rabu, 20 November 2024.

Forum Humas Dunia yang digelar di Bali itu dihadiri Pj Gubernur Bali SM Mahendra Jaya yang diwakili Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali Gede Pramana.

Presiden Global Alliance Justin Green mengungkapkan, lanskap komunikasi saat ini sudah berubah dengan hadirnya kecerdasan buatan. Namun, ia menegaskan, kecerdasan buatan tidak akan bisa menggantikan pekerjaan manusia.

“AI tidak akan mengambil pekerjaan. Orang yang tidak tahu cara menggunakan AI akan kehilangan pekerjaan,” kata Justin dalam World Public Relations Forum 2024.

Menurutnya, AI tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya membeli rumah. Memiliki keluarga yang tumbuh besar di rumah itu, atau kemudian kehilangan rumah itu karena bencana alam.

“Masa depan kecerdasan buatan adalah kecerdasan emosional,” kata Justin.

Kata Justin, Global Alliance dan seluruh anggotanya terikat oleh kode etik global dan prinsip-prinsip penggunaan AI yang etis dan bertanggung jawab.

Ketua Umum Perhumas Indonesia Boy Kelana menambahkan, pihaknya mendorong pemimpin dunia untuk menjadikan komunikasi sebagai mesin perubahan yang positif.

“Praktisi humas dan juga komunikasi harus bisa menginspirasi dunia yang semakin kompleks dan kaya akan informasi dengan menjaga kepercayaan,” kata Boy. (Way)

KORANJURI.com di Google News