KORANJURI.COM – Generasi muda harus menjadi agen perubahan dengan wawasan kebangsaan. Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Tatang Sulaiman mengatakan, generasi muda sekarang sangat berbeda dengan era sebelumnya.
Kemajuan teknologi informasi yang bergerak secara eksponensial telah merubah dunia menjadi semakin kecil dan tanpa batas.
“Di abad informasi dan globalisasi seperti sekarang, ilmu pengetahuan dan akses informasi terbuka dari bermacam-macam sumber, menjadikan cara pandang generasi muda jauh lebih luas,” jelas Tatang Sulaiman pada Seminar Nasional di Lembah Tidar Akademi Militer, Magelang, Kamis (20/9/2018).
Seminar diikuti oleh 714 peserta mahasiswa di Jateng-DIY dan Taruna/Taruni Akmil, AAL, AAU dan Akpol. Tatang menambahkan, Fenomena era modern ini menekankan tantangan di era persaingan global yang destruktif dan perkembangan teknologi yang bergerak sangat dinamis.
“Kita rakyat dan negara Indonesia, mau tidak mau, suka atau tidak suka, senang atau tidak senang, pasti akan memasuki era yang penuh tantangan ini. Sebagai bangsa petarung, kita harus yakin menghadapinya,” ujarnya.
Wakasad mengingatkan agar generasi muda selalu peka terhadap perkembangan, terutama sepak terjang negara yang memiliki kekuatan besar dibidang politik, ekonomi dan Hankam seperti, Amerika Serikat dan Rusia serta China.
“Rivalitas antar negara adi daya tersebut semakin meruncing dan inisiatif Amerika Serikat mengganti istilah Asia-Pasifik menjadi Indo-Pasifik menandakan adanya perubahan strategi dan proyeksi konflik masa depan,” terang Tatang.
Sementara, keynote speaker lain, Dirjen Pembelajaran dan kemahasiswaan Kemenristek Dikti Intan Ahmadi, Phd., memandang, literasi baru dalam menghadapi persaingan global, tidak hanya cukup membaca, menulis dan matematika saja. Nelainkan juga literasi data, literasi teknologi, literasi manusia serta pembelajaran sepanjang hayat. (*)
