Menjaga Pasar Wisatawan Domestik Jadi PR Bali di Masa New Normal



KORANJURI.COM – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan, dalam kondisi sekarang, destinasi wisata Bali bersaing dengan destinasi domestik seperti Bandung atau Yogyakarta.
Pasar wisatawan asing, sampai saat ini belum bisa tergarap karena masih berlaku pembatasan orang asing masuk Indonesia.
“Persaingan kita bukan persaingan antar negara sekarang, persaingan kita sekarang domestik, bagaimana merebut pasar wisatawan tingkat lokal,” kata Cok Ace menghadiri acara ‘Temu Responden 2020’ yang diadakan BI Bali di BNDCC Nusa Dua, Kamis, 19 November 2020.
Data kunjungan wisatawan ke Bali pada triwulan IV 2020 anjlok dibandingkan periode yang sama di bulan Oktober-Desember 2019. Cok Ace mengatakan, pada (18/11/2019) wisatawan asing yang masuk ke Bali diatas 19 ribu dan wisatawan domestik diatas 13 ribu orang.
“Bandingkan dengan sekarang, jumlah penerbangan 60, jumlah passangers nya 6.000 lebih sedikit. Kita masih harus kerja keras,” kata Cok Ace.
Cok Ace juga memberikan komparasi, ketersediaan kamar di Bali ada 150 ribu. Sedangkan tingkat okupansi saat ini hanya 6.000 kamar.
“Bagaimana kita bisa memenuhi ember yang besar dan menuangkan air dengan sendok teh,” analogi Cok Ace.
Tokoh pariwisata Bali ini juga melihat, pergerakan ekonomi bisa ditopang dari aktifitas adat yang selama ini dilakukan pembatasan secara ketat. Padahal, menurutnya, Bali masih menyimpan kapital untuk menggerakkan kembali ekonomi.
Hanya saja, kata Cok Ace, peredaran uang masih tertahan, atau hanya untuk kegiatan yang urgen. Masyarakat juga dalam posisi menunggu dan melihat perkembangan covid-19.
“Andaikata upacara adat sedikit agak dilonggarkan, saya yakin peredaran UANG di Bali akan lebih bagus. Karena ini masih dibatasi SE, masih belum dibolehkan, upacara adat besar-besaran,” ujarnya. (Way)