Megawati Soekarno Putri Hadiri Penggenangan Waduk Titab di Buleleng, Bali

oleh
Megawati Soekarno Putri bersama Menteri PU-Pera, Basuki Hadimuljono dan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana pada saat seremonial penggenangan Wadiuk Titab, di Buleleng, Bali - foto: be

KORANJURI.COM – Setelah melalui pembangunan yang cukup panjang, Bendungan Titab di Desa Ularan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng Bali, akhirnya rampung. Minggu, 13 Desember 2015, waduk terbesar di Bali ini, mulai digenangi air. Seremonial impounding atau penggenangan waduk dihadiri oleh Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarno Putri.

Bersama Megawati, hadir pemangku utama pembangunan Waduk Titab, yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Basuki Hadimuljono dan Menteri Koperasi dan UKM, A.A Puspayoga. Termasuk disitu, Kadis PU Bali mewakili Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika yang berhalangan hadir, serta senator Senayan, Nursyirwan Soejono dari Komisi V DPR RI.

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, terlihat menyambut Megawati Soekarno Putri.
“Kehadiran saya disini sebenarnya cuma mau melihat proses pengisian air. Yang meresmikan tetap bapak Presiden,” kata Megawati.

Selama lima tahun pembangunan, waduk Titab digadang-gadang sanggup mengentaskan kemiskinan yang ada di Buleleng. Menurut Putu Agus Suradnyana, Buleleng menjadi kabupaten terluas di Bali, sekaligus memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak di Bali.

“Jumlah penduduk Buleleng 18 persen dari jumlah penduduk yang ada di Bali. Ini yang terbesar. Tapi persoalan lain, jumlah penduduk miskinnya juga terbanyak di Bali,” kata Agus Suradnyana.

Dengan beroperasinya waduk Titab, Agus Suradnyana berharap persoalan kemiskinan di wilayah yang dipimpinnya dapat teratasi. Terutama, pemenuhan kebutuhan air irigasi dan air minum.

BACA JUGA : Di Bali Akan Dibangun Enam Waduk Lagi

Secara spesifik, Menteri PU-Pera, Basuki Hadimuljono menyebut, Bendungan Titab sanggup memenuhi kebutuhan air baku sebesar 350 liter/detik. Titab memenuhi pasokan air untuk tiga kecamatan, yakni kecamatan Seririt, kecamatan Banjar, dan kecamatan Busungbiu. Bendungan ini juga punya potensi cadangan energi listrik sebesar 1.5 megawatt yang akan terdistribusi untuk Kecamatan Busungbiu.

Proyek Titab menjadi proyek spektakuler yang menelan biaya sebesar Rp 509,32 miliar melalui lima tahap secara multiyears, dengan pengelola anggaran dari Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWSBP). Untuk biaya supervisi tembus di angka Rp 10,6 miliar. Mega proyek yang mulai dibangun tahun 2011 itu akhirnya selesai di penghujung tahun 2015.
 
 
way/be

KORANJURI.com di Google News