KORANJURI.COM – Bali memiliki beragam tradisi, seni maupun budaya. Bahkan dalam setiap daerah pun, ada banyak kultur yang bisa ditemukan. Semua sarat dengan local genius masing-masing daerah.
Khasanah adat dan budaya Bali itu menjadi materi dalam webinar Dharmatula Paiketan Krama Istri (PAKIS) MDA Provinsi, Kabupaten/ Kota dan Kecamatan se-Bali, di Gedung Ksirarnawa, Art Center, Denpasar, Rabu, 9 Februari 2022.
Manggala Utama PAKIS Bali Putri Suastini Koster menekankan, kesenian, adat maupun tradisi Bali menjadi sebuah kewajiban untuk dijaga dan dirawat. Kearifan lokal itu sebagai heritage hidup yang tetap lestari dalam kehidupan masyarakat Bali.
“Jangan sampai karena ulah segelintir oknum, budaya yang sakral berubah menjadi budaya tontonan yang digunakan untuk menghibur masyarakat,” kata Putri Koster di Denpasar, Rabu, 9 Februari 2022.
Ia mengatakan, tarian Joged saat ini mengalami degradasi cukup serius. Tari pergaulan itu mengalami peralihan gerak yang ditarikan tanpa estetika seni dan jauh dari norma-norma sosial yang dipegang masyarakat Bali.
“Tugas kita bersama adalah mengawasi dan meluruskan bias dari perkembangan budaya dan adat istiadat. Kultur yang kita punya sampai sekarang sudah dijaga dan dirawat oleh leluhur kita,” ujar pendamping orang nomer satu di Bali itu.
Selain tarian joged, Putri Koster juga menyoroti pemberdayaan dan pelestarian tarian Rejang. Ia mengungkapkan, tari Rejang merupakan tarian sakral. Di masing-masing daerah, umumnya memiliki dua atau lebih tari Rejang untuk di tampilkan saat piodalan.
Dikatakan, filosofi tari Rejang menyangkut kepercayaan turunnya bidadari dari kahyangan untuk menyambut para dewa dan leluhur saat Piodalan di Pura.
“Tapi sekarang, mulai mulai ada peralihan, satu tarian Rejang ditarikan di mana-mana,” ungkapnya.
Webinar Dharmatula diikuti para Manggala PAKIS seluruh Bali secara virtual. Kegiatan mengundang 2 narasumber yakni, Kepala Dinas Pemajuan Desa Adat (PMA) Provinsi Bali IGAK Kartika Jaya Seputra dan juga Manggala atau etua Harian PAKIS Bali Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusuma Wardhani. (Way)