KORANJURI.COM – Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata (STP) Nusa Dua melakukan sharing kepada pelaku desa wisata Blimbingsari, Kabupaten Jembrana, Bali Barat. Kegiatan itu menjadi bagian dari tugas akhir mereka.
Selama 2 hari pada 15-16 Maret 2019, kegiatan diadakan dalam bentuk seminar dan pelatihan. Desa Blimbingsari, selama ini dikenal sebagai desa wisata yang memberdayakan warganya menyulap rumah mereka menjadi homestay.
“Jadi tamu-tamu yang datang dapat menginap di rumah-rumah penduduk yang sudah direhab sebagian menjadi pondok tinggal,” jelas Ketua Komite Pariwisata Desa Wisata Blimbingsari I Gede Sudigda saat menghadiri Seminar Hasil APM ADH-C 2019 di kampus STP Nusa Dua Bali, Kamis, 21 Maret 2019.
Desa Blimbingsari sendiri berulangkali mendapatkan prestasi baik tingkat lokal maupun nasional. Terakhir di tahun 2017, Desa Wisata itu mendapatkan peringkat pertama nasional dalam pengembangan desa wisata berbasis masyarakat atau Community Based Tourism (CBT) dari Kementerian Pariwisata.
Sementara, Ketua STP Nusa Dua, Drs Dewa Gede Ngurah Byomantara, M.Ed., menjelaskan, kegiatan yang dilakukan mahasiswa itu merupakan tugas terakhir sebelum tamat.
“Karena begitu tamat harus duduk di tingkat manajerial, diharapkan bisa berwirausaha, kembali ke masyarakat untuk bisa melakukan penataan di desa, khususnya di desanya sendiri,” jelas Byomantara, Kamis, 21 Maret 2019.
Kepariwisataan saat ini fokus pada pembangunan dan pengembangan desa wisata, khususnya dalam bidang digital tourism dan homestay. Dalam mempersiapkan perubahan itu, Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua Bali, mengadakan pelatihan dan seminar digital marketing di Desa Wisata Blimbingsari, Kabupaten Jembrana.
Pembekalan untuk warga dan pengurus Komite Pariwisata Blimbingsari meliputi, bidang tata graha. Disitu, warga desa diberikan pelatihan dan pengetahuan mengenai cara penyiapan kamar, cara merangkai bunga dan penyediaan standar perlengkapan kamar.
Di bidang tata boga, warga desa diberikan pelatihan dan pengetahuan mengenai cara menyiapkan sarapan dan pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan sanitasi.
Di bidang penerimaan tamu, tata cara yang diajarkan meliputi, pendataan tamu, sistem reservasi hingga sistem pendataan homestay.
Bidang pemasaran meliputi pelatihan melakukan social media marketing, memberikan seminar mengenai digital marketing dan penggunaan online travel agent (Airbnb) serta membantu upaya publisitas desa wisata Blimbingsari. (Way)