KORANJURI.COM – Dua Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali menghadiri acara penanaman bibit mangrove dari Bapa Suci Paus Fransiskus di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura, Denpasar, Minggu (8/9/2024).
Paslon yang diusung Partai Gerindra Made Muliawan Arya (De Gadjah) – Putu Agus Surayadyana (PAS) hadir dengan paket lengkap. Sedangkan, paslon PDIP hanya Bacalon Wagub I Nyoman Giri Prasta yang hadir. Sedangkan, Wayan Koster berhalangan hadir.
Menkomarves Luhut Binsar Panjaitan yang menginisiasi penanaman satu batang bibit mangrove yang telah diberkati Sri Paus Fransiskus, menyinggung soal Pilkada Bali. Dirinya melihat ada hal yang harus diperhatikan oleh calon kepala daerah yang bertarung di Pilkada Serentak 2024.
“Saya senang sekali dua calon gubernur dan wakil gubernur hadir karena saya ada pesan,” kata Luhut.
Luhut melanjutkan, Bali sebagai destinasi wisata dunia perlu menjaga budaya, tradisi dan alamnya. Quality tourism menurutnya menjadi sangat penting untuk menjaga kesejukan Pulau Dewata.
“Pesan saya jangan biarkan Bali dirusak orang. Jadi jangan sampai di Bali orang datang, turis yang seksi-seksi itu engga usah, budaya Bali itu harus dikedepankan, aura Bali dan budaya Bali harus dipelihara,” terangnya.
“Kita jangan biarkan orang-orang datang mengganggu budaya dan tradisi Bali. Tadi saya sebutkan aura Bali membawa kedamaian,” kata Luhut.
Selain itu, dirinya juga mengaku persoalan sampah menjadi yang paling sulit diselesaikan sepanjang menjabat sebagai Menko selama dua periode.
“Bapak berdua harus komitmen dengan hal itu, jadi saya pikir, kampanyenya engga usah banyak-banyak, kampanye lingkungan saja, bagaimana sampah ini bisa diselesaikan,” ujar Luhut.
“Jadi bapak berdua harus perhatikan sampah,” tambahnya.
Luhut juga mencermati ulah wisatawan asing di Bali yang banyak tersandung kasus perkelahian hingga narkoba. Kondisi itu akan diputuskan dalam dalam rapat terbatas yang akan digelar di Jakarta.
“Jadi saya titip dua itu, pertama sampah dan kedua quality tourism dan sekarang audit kita buat dan orang-orang yang bermasalah kita keluarkan dari Bali dan kita akan copot paspornya,” jelas Luhut Binsar Panjaitan. (Way)