KORANJURI.COM – Sebanyak enam rumah di Gunung Tugel, Kelurahan/Kecamatan Kutoarjo, Purworejo, yang biasa dipergunakan untuk sarang prostitusi dibongkar paksa Satpol PP Purworejo, Rabu 10 Februari 2016.
Pembongkaran bangunan liar itu menggunakan alat berat, dengan melibatkan 40 anggota Satpol PP dengan dibantu TNI dari Kodim 0708 dan Polres Purworejo yang dipimpin langsung oleh Pj Bupati Purworejo, Agus Utomo.
Penertiban diawali dengan gelar pasukan yang dipimpin oleh Agus Utomo, yang dilanjutkan dengan mendatangkan alat berat. Dengan alat berat tersebut, semua bangunan diratakan dengan tanah.
Menurut Tri Joko Pranoto, Kepala Satpol PP Purworejo, semua bangunan yang ditertibkan itu karena tak memiliki IMB, dan dipergunakan tak semestinya. Hal ini, sangat mengganggu ketertiban dan meresahkan masyarakat.
BACA:
» Eks Lokalisasi Gunung Tugel, Pelanggan: Tarif Rp 50 Ribuan
“Pemilik bangunan sudah kita peringatkan berkali-kali. Terakhir ada kesanggupan untuk membongkar sendiri, tapi hingga waktu yang ditentukan belum juga dibongkar. Makanya kita bongkar paksa dengan alat berat,” jelas Tri Joko Pranoto.
Dasar dari penertiban di Gunung Tugel tersebut, kata Tri Joko Pranoto, Perda no 11 tahun 2012 tentang IMB, Perda no 8 tahun 2014 tentang Ketentraman, Kebersihan dan Keindahan, dan Perda no 6 tahun 2003 tentang Penanggulangan Prostitusi.
Terpisah, Kasi Sosial dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Purworejo, Sri Lestariningsih, menjelaskan, lokalisasi Gunung Tugel dihuni oleh sekitar 40 PSK, dimana 25 diantaranya berasal Purworejo dan sisanya dari luar kota.
“Khusus PSK dari Purworejo sendiri akan kita lakukan pembinaan dan dikirim ke balai pelatihan di Solo, dengan harapan punya keahlian dan mandiri. Supaya nantinya tidak kembali lagi ke profesi semula,” ujar Sri Lestariningsih.
Untuk diketahui, bahwa Gunung Tugel sejak tahun 70-an hingga sekarang dikenal sebagai komplek lokalisasi. Ada beberapa mucikari di Gunung Tugel yang mengkoordinir para PSK.
Komplek lokalisasi Gunung Tugel sering dirazia aparat. Meski beberapa penghuninya sering tertangkap dan diberi pembinaan, namun ternyata tak membuat mereka jera. Hingga akhirnya pemerintah mengambil langkah tegas dengan membongkar paksa semua bangunan yang ada.
Penertiban berjalan aman dan tanpa perlawanan, karena para penghuni Gunung Tugel sudah mengosongkan lokasi beberapa hari sebelumnya.
Jon