KORANJURI.COM – Rangkaian kegiatan Hari Jadi Purworejo ke-194 sudah dimulai. Setidaknya ada 13 kegiatan yang akan digelar dalam memeriahkan hari jadi yang puncaknya pada 27 Februari 2025.
Kegiatan pertama, Jum’at (31/01/2025) diisi dengan launching logo Hari Jadi Kabupaten Purworejo ke-194, peresmian proyek-proyek dan kenduri agung, bertempat di Pendopo Kabupaten Purworejo, yang secara simbolis dilakukan oleh Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti.
Bambang Susilo, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Purworejo, salah satu panitia Hari Jadi Purworejo ke-194 menyampaikan, dalam logo hari jadi kali ini, kuning, biru, dan merah menjadi warna yang dominan.
Warna kuning tampak berbentuk siluet dari bupati Purworejo terpilih, Yuli Hastuti yang berbentuk angka 1 (dilambangkan dengan Tugu Peringatan 5 Tahun Indonesia). Sedangkan angka 9 yang berada pada bahu Yuli Hastuti dihiasi ornamen buah manggis.
Adapun angka 4 yang berwarna merah, tampak sebagian dari siluet Wakil Bupati terpilih Dion Agasi mengenakan peci dan mengepalkan tangan kanannya. Pada kedua sisi, Yuli dan Dion diapit oleh Gapura Kembar dengan ornamen geblek dan durian pada masing-masing bagian.
“Terkait tema Gatining Kekalih Tumenga ing Pangebekten yang melingkupi logo, kalimat berbahasa Jawa kuno itu merupakan sengkalan Jawa untuk Tahun 2025 yang mengandung arti Gati (5): aturan, perbuatan, keperluan, kebijakan; Kekalih (2): berdua; Tumenga (0): menengadah, melihat ke atas, dapat dimaknai sebagai ujub doa kepada Tuham YME; Pangabekten/Ngabekti (2): berbakti, pengabdian,” jelas Bambang.
Terkait warna primer kuning, biru, merah, Bambang menjelaskan, hal itu menyimbolkan bahwa di tahun ke-194 ini dimulai kebijakan pembangunan yang baru sebagai kebijakan utama/primer untuk lima tahun ke depan.
Angka 1 berupa gambar Tugu Peringatan Perjuangan yang berada di sisi utara Alun-Alun Purworejo, sebut Bambang, menggambarkan kesatuan tekad untuk bersama-sama guyup rukun membangun Purworejo. Angka 9 berupa gambaran lengan kiri yang merangkul ke bawah, menggambarkan bahwa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Purworejo sebagai pamomong yang merangkul semua kalangan dan semua kepentingan untuk mewujudkan Purworejo Berdaya Saing, Sejahtera, Religius, dan Inovatif.
Adapun Angka 4 berupa gambar lengan kanan yang mengepal, menggambarkan semangat yang selalu menyala untuk membangun Purworejo menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Adapun Gapura Alun-alun Purworejo dalam pandangan panitia, menyimbolkan bahwa pada HUT ke-194 ini masyarakat Purworejo memasuki gerbang baru Bersama Bupati dan Wakil Bupati periode 2025-2030,” terang Bambang.
Tulisan Purworejo bergaya milenial dengan corak warna warni, lanjut Bambang, melambangkan Purworejo yang beranekaragam potensi, wilayah, seni budaya, ekonomi yang bersifat plural, kreatif, dan dinamis.
Sedangkan Ornamen Batik Kawung Manggis Gunungan Wora-Wari Bang karya Ibu Sri Bandu Rahyuni yang kemudian sering disebut dengan Batik Keprajan, merupakan motif batik yang menjadi salah satu ikon Kabupaten Purworejo.
Ornamen manggis sebagai salah satu ikon komoditas buah dari Kabupaten Purworejo yang memiliki filosofi komitmen dan kejujuran karena jumlah kelopak bunga pada buah manggis akan selalu sama dengan isi buah di dalamnya.
“Adapun ornamen durian dan geblèk menggambarkan beberapa potensi lokal khas Kabupaten Purworejo,” pungkas Bambang. (Jon)