KORANJURI.COM – Manggala Utama Paiketan Krama Istri (PAKIS) Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian budaya Bali. Dalam hal ini salah satunya adalah tari-tarian Bali.
Hal itu disampaikan saat menutup kunjungan kerja empat hari di Kabupaten Tabanan dengan mengunjungi empat desa.
Menurutnya, anggota Paiketan Krama Istri (PAKIS) perlu memiliki pengetahuan dan pemahaman memimpin dan mensosialisasikan pelestarian budaya dan adat istiadat.
“Saat ini semakin banyak tari-tarian seperti contohnya Tari Rejang yang diciptakan dengan nama yang beraneka ragam dan dipentaskan ditempat yang terkadang tidak sesuai,” kata Putri Koster, Jumat (12/5/2023).
Putri Koster yang berkedudukan selaku Manggala Utama PAKIS Provinsi Bali juga menjabarkan terkait sistem pengelolaan sampah berbasis sumber.
“Sebaiknya kita semua mulai menjaga kebersihan lingkungan dimana kita tinggal, dimana kita berada dan dimana kita berkunjung,” ujarnya.
Menurutnya, penting untuk menyadarkan diri sendiri dan menanamkan karakter disiplin untuk tidak mengotori desa lain. Caranya, dengan melakukan pengelolaan sampah berbasis sumber mulai dari mengelola sampah sesuai jenisnya dari lingkungan rumah tangga.
“Karena kalau kita mampu menjaga alam dengan baik dan tulus, maka alam juga akan menjaga kehidupan kita di dunia ini,” jelasnya.
Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) Provinsi Bali I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya menambahkan, Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2019 berfungsi untuk mewujudkan kehidupan yang sejahtera, melalui penguatan desa adat, pelestarian budaya serta adat istiadat.
Sehingga, lembaga yang sudah berusia 2 tahun ini diharapkan mampu menyatukan krama istri se-Bali untuk menjaga kelestarian budaya dan adat istiadatnya.
Sementara, Ketua Majelis Madya Desa Adat Kabupaten Tabanan I Wayan Tontra menjelaskan, Paiketan Krama Istri (PAKIS) Kabupaten Tabanan sudah terbentuk hampir di seluruh tingkat Kecamatan dan Desa.
“Kegiatan mereka masih fokus kepada kegiatan mejejahitan, menguatkan tari sakral, tari Bebalihan dan tari wali,” jelas Wayan Tontra.
Kunjungan kerja Manggala Utama Paiketan Krama Istri (PAKIS) Provinsi Bali ditutup dengan Tresna lan Punia pemberian bantuan berupa 20 kg beras, 1 krat telur, 8 kotak susu balita dan 2 kotak susu untuk susu lansia, 2 kotak susu untuk ibu hamil, dan 2 kotak susu untuk difabel.
Bantuan diserahkan untuk 150 penerima yang masuk kategori lansia, ibu hamil, difabel, krama istri dan yowana serta pecalang.
Selain bantuan kebutuhan pokok, juga diserahkan bibit cabai sebanyak 300, bibit terong sebanyak 200, 50 bibit pohon mangga, 35 bibit pohon kelapa dan 15 bibit pohon alpukat. (Way)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS