KORANJURI.COM – Sejak tahun 2018, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam mendukung pengembangan komoditas Kakao melalui program LED.
Program yang bertema penguatan komoditas ekspor ini diberikan dalam bentuk bantuan fisik berupa bibit maupun alat mesin pertanian. Untuk non fisik meliputi penguatan manajemen kelompok dan keterampilan budidaya.
KPw BI Provinsi Bali pun terus mengidentifikasi potensi daya saing ekspor daerah sebagai upaya mendorong lahirnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Salah satu daerah yang diidentifikasi adalah Kabupaten Jembrana yang memiliki komoditas ekspor unggulan yaitu kakao.
Sejak tahun 2011, para petani di subak-subak Abian yang tergabung dalam Koperasi Kerta Semaya Samaniya (Koperasi KSS) melaksanakan program Kakao Lestari.
Mereka berupaya membudidayakan kakao sebagai salah satu komoditas unggulan khususnya yang berada di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.
Pada tanggal 31 Oktober 2018, melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), KPw BI Provinsi Bali memberikan bantuan berupa alat mesin pertanian kepada anggota subak yang tergabung dalam Koperasi KSS.
Alat mesin pertanian yang diberikan diantaranya adalah cultivator, alat pemotong rumput, handsprayer aki, gunting galah dan ranting, kereta dorong, peralatan quality control (QC), timbangan elektrik, serta alat pengukuran pH tanah dan unsur hara.
Dalam sambutannya, KPw BI Provinsi Bali, Causa Iman Karana, menekankan pentingnya peran Kakao Jembrana sebagai salah satu komoditas unggulan yang dapat menyokong daya saing ekspor sekaligus pengembangan ekonomi masyarakat dan petani untuk meningkatkan daya beli.
Iman juga menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan merupakan tindak lanjut dari bantuan sebelumnya berupa bibit kakao sebanyak 4000 pohon yang didatangkan dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember pada bulan Mei lalu.
“Kedepannya, BI masih akan melanjutkan program LED pada komoditas Kakao di Jembrana melalui subak-subak abian anggota KSS. Keterlibatan dan partisipasi aktif petani serta dukungan Pemerintah Kabupaten Jembrana merupakan salah satu prasyarat keberhasilan program. Untuk itu BI akan memastikan sinergitas tersebut berjalan dengan lancer,” ujar pria yang akrab disapa Pak Cik ini.
Penyerahan bantuan PSBI ini juga dihadiri oleh Bupati Jembrana, I Putu Artha berikut jajaran Pemerintahan Jembrana terkait seperti Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan, serta Kepala Dinas Pertanian dan Pangan.
Dalam sambutannya, Artha juga menekankan pentingnya komoditas kakao dalam mengangkat perekonomian masyarakat di Jembrana ini.
“Dengan luasnya lahan perkebunan di Jembrana yang masih potensial untuk dikembangkan, kiranya komoditas kakao ini masih dapat terus dikembangkan,” ujar Artha.
Apa yang dilakukan KPw BI Provinsi Bali ini tidak lepas dari bagian tugas BI dalam menjaga kestabilan nilai Rupiah. BI senantiasa memberikan kontribusi nyata pada upaya-upaya penguatan daya saing ekspor nasional untuk memperkuat cadangan devisa.
Identifikasi dan dukungan terhadap sektor-sektor ekonomi yang dapat meningkatkan ekspor terus diberikan, salah satunya melalui program Local Economic Development (LED) oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia di daerah.
Hal ini tidak terlepas dari kualitas biji kakao Jembrana yang diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia di samping kakao dari Ghana dan Pantai Gading, serta mendapatkan pengakuan dari Cocoa of Excellence, sebuah LSM internasional pemerhati kakao dunia. (ari)