KORANJURI.COM – Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali I Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta sengaja memilih hari Kamis, 29 Agustus 2024 untuk mendaftarkan diri ke KPU Provinsi Bali.
Koster mengatakan, hari yang dipilih itu diyakini sebagai hari baik sesuai kearifan lokal yang ada di Bali. Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Koster-Giri diusung oleh PDIP bersama 7 partai pendukung.
Tujuh partai pendukung itu yakni, Partai Hanura, Partai Perindo, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, Partai Ummat dan Partai Buruh.
“Pada hari yang baik ini kami tidak saja mendaftarkan calon gubernur dan wakil gubernur Bali. Tapi juga mendaftarkan calon Bupati dan Wakil Bupati, Calon Walikota dan Wakil Walikota secara serentak se provinsi Bali,” kata Koster saat memberikan keterangan di kantor KPU Bali, Kamis, 29 Agustus 2024.
Pendaftaran serentak calon kepala daerah di Bali itu, kata Koster, sesuai spirit Pilkada Serentak yang digelar di tahun 2024.
“Kami berharap dalam Pilkada nanti 27 November 2024, Pilkada berjalan dengan lancar aman, nyaman dan damai dan kondusif.
Masyarakat Bali menggunakan hak pilih sesuai hati nurani,” kata Koster.
Dalam kontestasi politik di Bali, nama I Nyoman Giri Prasta sempat digadang-gadang sebagai calon kuat Gubernur Bali. Namun, pada perjalanannya, rekomendasi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menempatkan mantan Bupati Badung itu sebagai calon wakil gubernur.
“Dalam hal ini tidak kata dengan istilah legowo, tapi sebagai petugas partai ditugaskan di mana pun saya bersedia. Tapi ketika terpilih nanti, bukan sebagai pejabat partai dan kita jadi pejabat masyarakat,” kata Giri Prasta.
Dalam keterangannya, Giri Prasta tidak mentargetkan prosentase jumlah kemenangan.
“Yang penting kami memohon doa restu dan dukungan kepada seluruh masyarakat Bali agar bisa menentukan pilihannya kepada Koster Giri, intinya Koster Giri menang,” kata Giri Prasta. (Way)
