KORANJURI.COM – Puluhan Jip ala Offroad mewarnai kegiatan HUT LVRI ke-61 di Boyolali, Jateng pada hari Kamis (01/02) kemarin. Tokoh-tokoh senior veteran perang se-wilayah Boyolali, melakukan parade Jip sejak pukul 08.00. Dimulai dari Taman Makam Pahlawan Ratna Negara, parade mobil Jip melewati jalan-jalan protokol kota. Hingga berakhir di garis finish, di lapangan kecamatan Musuk sekitar pukul 09.00.
Ratusan veteran perang tersebut, merapatkan barisan dalam rangka HUT LVRI ke-61 sekaligus pembentukan kepengurusan baru LVRI Boyolali. Meskipun usia mereka rata-rata sudah sepuh, namun semangat dan tampilannya masih tampak gagah.
Bahkan veteran angkatan 1945 banyak yang menyempatkan untuk datang. Bukti, bahwa usia tua bukan penghalang untuk berkumpul, bercerita, berorganisasi, serta mengisi hari-hari mereka.
“Saya mengharap semua anggota veteran di seluruh Boyolali, atau bahkan seluruh Indonesia bisa tetap eksis dan kompak. Terutama dalam menjaga persatuan, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). NKRI sudah menjadi harga mati dan merupakan cita-cita seluruh pejuang kemerdekaan RI sejak dulu,” ujar H.
Maryo Al Syamsuri, ketua Macab LVRI Boyolali dalam sambutan acara resepsi HUT LVRI tersebut.
Ditambahkannya, selama ini pendanaan untuk seluruh kegiatan LVRI Boyolali, diambilkan dari beragam sumber. Misalnya dari gotong-royong, iuran anggota, serta para donatur yang masih peduli dengan nasib LVRI. Ia juga memeohon maaf, jika undangan dalam acara tersebut kurang maksimal.
Bahkan banyak tokoh atau tamu yang hadir , hanya berdasar undangan via SMS, atau telpun HP saja.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh pejabat Pemda Boyolali hingga pejabat Muspika Musuk. Seperti kepala desa, kepala kecamatan Musuk, Kapolsek Musuk, serta Danramil Musuk. Juga tokoh senior veteran seperti Kuncoro dan Soenardi. Di tengah-tengah tamu istimewa, juga hadir mantan bupati Boyolali, Joko Sriyanto, serta ketua DPRD Boyolali, Paryanto.
Dalam sambutannya, Paryanto berharap agar anggota veteran di Boyolali tetap aktif.
“Sehingga tidak terancam dicabut keanggotaannya. Lembaga DPRD juga akan selalu berusaha membantu veteran, terutama dari segi pendanaan,” ujar Paryanto.
Sementara itu Danramil Musuk, Kapten Sarjiyanto juga mengharap agar selalu tercipta kondisi yang harmonis dan sinergis antara lembaga LVRI dan lembaga lain. Karena semua memang sudah satu atap.
Diharapkan kehidupan para veteran bisa semakin sejahtera, lebih bersemangat. Dan bisa memberikan contoh baik kepada masyarakat, bangsa, dan negara, baik secara mental dan spiritual.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lalu berturut-turut sambutan dari beberapa tokoh senior LVRI Boyolali. Di tengah acara, diisi dengan pembacaan Sumpah Panca Marga. Lalu disusul oleh pelantikan 19 ketua maran (Markas Ranting) veteran se wilayah Boyolali. Ditandai dengan acara penanda-tanganan, serta pemotongan tumpeng oleh sesepuh LVRI kepada para ketua Maran LVRI penggantinya.
Di akhir acara, semua anggota yang hadir dihibur oleh organ tunggal. Para veteran tua tak sungkan-sungkan menunjukkan kebolehannya untuk berjoget, atau berwoyo-woyo ria dalam acara hiburan tersebut. Tak lupa sebelum pulang, mereka berfoto-foto bareng bersama para kolega dan rekan-rekan seperjuangan. (Med)