Kolaborasi Perupa Muda Bali dalam Pameran Binnary

oleh
Ki-ka: Kurator I Gede Suyoga, perupa I Gede Jaya Putra atau Dekde dan perupa Wayan Budayana - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Dua perupa muda akan menampilkan karya mereka dalam pameran seni rupa bertajuk ‘Binnary’. Pameran selama sebulan itu akan berlangsung di Galeri Bukuku Jalan Nangka Selatan 29 A, Denpasar pada 13 Maret – 13 April 2020.

Dua perupa yang akan tampil yakni, I Wayan Budayana dan I Gede Jaya Putra atau biasa Dekde. Kurator pameran Binnary I Gede Suyoga menjelaskan, perupa Budayana mengeksplorasi kegelisahan, kompetisi di segala lini, maupun kebosanan yang dirasakan terhadap aktifitas sosial yang rutin.

“Rasa yang berkecamuk itu dituangkan Budayana dalam nuansa monochrome,” kata Suyoga di Galeri Vila Rani, Saba, Gianyar, Selasa, 10 Maret 2020.

Warna monochrome yang ditangkap Suyoga mewakili situasi sosial masyarakat yang mengalami tekanan hidup. Kondisi itu ibarat lingkaran setan yang tak pernah ada putusnya bergerak naik dan turun.

Terkait pameran seni rupa itu, Budayana mengaku merasakan aura kesenangan mendapat kesempatan pameran dari empat judul karyanya. Ia akan memamerkan 40 karya lukisan sketsa yang ‘digambar’ diatas kertas dan karton.

Karya sketsa Budayana merupakan hasil eksekusi dari ide-ide yang terus bermunculan dalam benaknya. Budayana mengaku, ia bisa menggambar kapan saja, dimana saja, maupun dalam waktu apa saja.

“Karya yang akan saya pamerkan ini, saya selesaikan selama 2 bulan. Kadang setelah pulang mengajar, malam hari, atau kapan saja, ketika ide itu muncul,” ujarnya demikian.

“Media yang dipergunakan sangat sederhana, yakni dari kertas dan bolpoin. Bahkan ada kertas yang saya pakai dari kardus,” tambahnya.

Sementara, Jaya Putra atau Dekde mengabstraksikan esensi maskulin dan feminin dalam kesatuan bentuk simbolis. Karya Dekde, dikatakan Suyoga, mewakili semangat hidup baru yang cenderung berwarna dan bergairah.

Passion dua perupa ini kemudian digabungkan menjadi satu kesatuan dengan pameran seni rupa bertema Binnary atau berpasangan.

Selain menampilkan karya lukisannya, Dekde juga memamerkan karya seni instalasi yang merupakan karya kolaborasi bersama sang istri, seorang fesyen desainer.

Dekde berharap, pameran seni rupa Binnary mampu menjadi rujukan seni kontemporer di Bali. Selama sebulan pelaksanaan, pameran tersebut juga diisi Workshop, diskusi dan pengenalan warna untuk anak-anak. (Way)

KORANJURI.com di Google News