KORANJURI.COM – Reaksi warga Celukan Bawang, Buleleng terhadap janji pemindahan menara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) milik PLN purna sudah. Akhirnya mereka turun ke jalan meminta PLN segera memindahkan menara SUTT yang melintas diantara rumah warga, Selasa 1 Maret 2016.
Ratusan warga melakukan aksi demonstrasi di PLTU Celukan Bawang. PLN menjanjikan 27 Februari 2016 akan menggeser menara SUTT tapi kenyataannya upaya itu belum juga dilakukan.
“Warga tidak ingin ada kabel SUTT melintang di atas rumah mereka dan sejak setahun lalu PLN sudah sepakat untuk memindahkan menara SUTT,” jelas Direktur LBH Bali, Dewa Putu Adnyana yang memberikan pendampingan terhadap warga.
Protes yang dilakukan warga, menurut Dewa Putu Adnayana, jadi somasi untuk perusahaan listrik negara itu. Tapi jika tidak diindahkan, warga yang diadvokasi oleh LBH Bali, akan mengajukan gugatan ke pengadilan.
Setahun lalu, Direktur Utama PLN Sofyan Basir dan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menandatangani kesepakatan sebagai komitmen pemindahan menara SUTT.
Keberadaan PLTU Celukan Bawang, menurut Manager UPK JJB 10 Bali PT. PLN (Persero), Hendrawan Suko Rahardjo, memberi kontribusi besar kepada pasokan listrik di Bali sebesar 380 megawatt.
“Kami masih meminta tenggang waktu lagi, sebab untuk memindahkan SUTT membutuhkan biaya mencapai Rp 9 miliar,” ujarnya.
way/be