KORANJURI.COM – Badai Siklon Tropis Seroja meninggalkan kisah bagi sejumlah warga masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Terutama, para nelayan sedang melaut saat badai melanda.
Seperti yang dialami nelayan bernama Yundri Neonleni (30), warga Timor Tengah Selatan (TTS). Yundri mengatakan, saat terjadi badai dirinya tengah menjaga kapal BJ 07 Milik Perusahaan Damena Kupang di Pulau Semau, Kabupaten Kupang Provinsi NTT. Cuaca tiba-tiba memburuk disertai hujan dan angin kencang.
“Saat itu saya menyalakan mesin untuk memindahkan kapal, tapi kapal yang akan saya geser justru terhanyut. Saya tetap memperbaiki mesin namun tetap mati,” kata Yundri, Sabtu, 10 April 2021.
Ia sempat terbawa gelombang laut selama 4 hari sampai akhirnya cuaca membaik dan terdampar di Batu Tiga, Rote Ndao.
Yundri mengisahkan selama berhari-hari terombang ambing di laut, tidak ada lagi bekal makanan. Untuk bertahan, Yundri mengaku hanya minum sisa air mineral dan air laut. Di hari keempat, ketika cuaca sudah membaik, dirinya melihat daratan.
“Lalu saya lempar jangkar dan meninggalkan kapal dengan berenang ke tepi pantai pakai pelampung. Sampai kemudian, ada orang yang menolong saya membawa ke rumahnya dan memberikan pakaian dan mengantar saya ke Pangkalan Lanal Pulau Rote,” jelasnya.
Sosok malaikat penolong yang menyelamatkan Yundri Neonleni adalah Petrus Ndun. Petrus juga seorang nelayan yang saat itu mendengar teriakan minta tolong di laut.
“Saat itu saya tengah mencari ikan. Saya mendengar ada suara orang minta tolong, lalu saya mencari sumber suara itu, kira-kira pukul 04.00 subuh,” kata Petrus.
Senter yang dibawanya diarahkan ke arah suara tersebut dan dirinya melihat Yundri Neonleni terapung di tengah laut berjarak sekitar 60 meter dari dirinya berada.
Sementara, Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus Saek berkoordinasi dengan BPBD untuk memfasilitasi pemulangan Yundri Neonleni ketempat asalnya. (Zak)