KORANJURI.COM – Ketua Dekranasda Provinsi Bali Putri Suastini Koster menyambut baik acara Temu Bisnis Produk Industri Tahun 2019 yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali di Gedung Kertha Sabha, Denpasar, Kamis (5/12/2019).
Ajang temu bisnis ini mempertemukan beberapa perwakilan mal-mal besar serta purchasing hotel dengan para pelaku usaha kecil menengah (UKM) dan industri kecil menengah (IKM) di Bali.
Putri Suastini Koster berharap para pengusaha yang berbisnis di Bali agar mau mendukung usaha kecil dan perajin lokal Bali.
“Ini pemodal besar, ayolah berpihak pada Bali. Paling tidak supaya masyarakat lokal menerima bagian dari kue pariwisata ini,” kata istri Gubernur Bali yang akrab disapa Bunda Putri Koster.
Pendamping Gubernur Bali yang juga seorang seniman ini mengibaratkan, pengusaha besar yang membantu IKM layakmya seorang Ibu yang menyusui anaknya.
“Tidak pernah Ibu mati karena menyusui anaknya. Malahan semakin sehat,” ujarnya.
Di samping mendorong pemasaran produk lokal, Putri Koster juga mengingatkan pentingnya kebijakan di sisi hulu untuk menciptakan dan menjaga kualitas produk lokal yang bisa diterima pasar.
“Perlu juga kontrol di hulu dan tengah agar di hilir tidak rusak,” ujarnya.
Menurutnya, banyak masalah yang perlu diselesaikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali melalui peningkatan penyerapan produk lokal. Misalnya, soal penyediaan bahan baku, hak cipta, membanjirnya produk impor dan sebagainya.
Pihaknya meminta dinas terkait agar melakukan jemput bola untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya dengan memfasilitasi IKM dengan pemasar.
“Yang penting kita harmonis, sinergis dan guyub, pasti bisa terwujud,” kata seniman multitalenta yang gemar membaca puisi ini.
Ia meyakini, penghargaan terhadap produk lokal perlu dilakukan untuk menjaga kearifan lokal Bali.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Putu Astawa mengatakan, temu bisnis ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan pemasaran produk lokal sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.
Putu Astawa yang juga Plt Kadis Pariwisata Provinsi Bali ini mengatakan, ada potensi pasar 20 juta orang setiap tahunnya yang membutuhkan berbagai kebutuhan yang harusnya bisa menampung produk lokal.
“Kalau potensi ini dimanfaatkan pasti tidak terjadi kemiskinan di Bali,” ujar mantan Kepala Bappeda Provinsi Bali ini.
Ia berharap, dengan pertemuan ini ada transaksi yang berkelanjutan antara IKM lokal dengan pemasar.
Acara juga dihadiri beberapa desainer lokal ternama yang memberikan masukan kepada perajin lokal, Kadisperindag Kabupaten/Kota se-Bali dan Kadisperindag Kabupaten Pulang Pisau, Elieser Jaya. (*)