Ketika Istri Cagub Koster Minta Nasib Seniman Diperhatikan

oleh
Ni Putu Putri Suastini, istri Calon Gubernur Bali, I Wayan Koster, datang membezuk I Gusti Putu Mungkreng (74) yang terbaring sakit di RS Sanglah, Denpasar - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Ni Putu Putri Suastini, istri Calon Gubernur Bali, I Wayan Koster, datang membezuk I Gusti Putu Mungkreng (74) yang terbaring sakit di RS Sanglah, Denpasar. Putu Mungkreng dirawat karena menderita sesak nafas.

Suastini mengaku, Putu Mungkreng merupakan sahabatnya sesama seniman.

“Beliau teman saya. Kami sesama seniman,” ujar Putri Suastini.

Putu Mungkreg merupakan seniman drama gong, yang sudah malang melintang sejak puluhan tahun lalu.

“Beliau seniman drama gong pemeran Gansar di kelompok seni Bintang Bali Timur. Pak Gusti dulu bermain bersama Pak Yudana (Alm),  Pak Lodra,  dan Sukerti,” ungkapnya.

Adapun Putri Suastini sendiri biasa bermain drama klasik, menulis dan baca puisi, dan aktivitas kesenian lainnya. Ia bahkan sudah menghasilkan antologi puisi perdananya yang berjudul ‘Bunga Merah’, yang terbit pada September tahun lalu.

Menyikapi kondisi sahabatnya itu, Putri Suastini mengharap supaya ada perhatian yang lebih dari pemerintah daerah terhadap seniman.

“Terutama saat seniman sakit sudah purna tugas sebagai seniman, supaya kesejahteraannya mendapat perhatian,” katanya.

Ia mengaku sudah mengingatkan sang suami untuk memperhatikan nasib seniman di Bali, jika Koster terpilih sebagai gubernur Bali pada 27 Juni mendatang.

“Kesejahteraan seniman harus diperhatikan serius oleh Pemerintah Daerah. Saya akan terus kawal perjuangan ini jika Pak Koster terpilih sebagai gubernur,” pungkas Putri Suastini.

Untuk diketahui, Koster maju pada Pilgub Bali berpasangan dengan Tjokorda Oka Arta Ardana Sukawati (Koster-Ace) . Pasangan calon nomor urut 1 yang mengusung tagline kampanye ‘Salam Satu Jalur, Koster-Ace Menang’, ini diusung PDIP, Hanura, PAN, PKPI, PPP, PKB.

Dalam beberapa kesempatan Koster berkali-kali menegaskan komitmennya untuk memperhatikan nasib seniman Bali, termasuk Sulinggih dan Pemangku. Koster mengatakan, ia dan pasangannya memiliki lima program prioritas Pola Pembangunan Semesta Berencana, yang salah satunya adalah bidang Adat, agama, tradisi, seni dan budaya. Perhatian terhadap seniman itu masuk dalam program prioritas tersebut. (*)

KORANJURI.com di Google News