KORANJURI.COM – SMK Muhammadiyah Purwodadi Purworejo, atau yang dikenal dengan sebutan Esemkapurwa, kini telah mampu memproduksi motor listrik yang diberi nama Purwa Estima. Produksi tersebut, merupakan hasil kerjasama Esemkapurwa dengan PT Estima, Solo.
Yang membanggakan, usai motor listrik Purwa Estima dilaunching pada Muktamar Muhammadiyah ke 48 di Solo beberapa waktu lalu, Menko PMK Muhadjir Effendi langsung pesan satu.
“Tak hanya pak menteri. Dari Ketua PP Majelis Disdakmen Muhammadiyah juga pesan satu. Keduanya sempat menandatangani motor listrik kami sebagai bentuk apresiasi. Saat ini, total pesanan mencapai 28 unit,” ungkap Kepala SMK Muhammadiyah Purwodadi Purworejo, Sumarjo, S. Fil. I, M. Pd., Jum’at (25/11/2022).
Semua pesanan motor listrik tersebut, kata Sumarjo, nantinya akan dirakit di SMK Muhammadiyah Purwodadi. Bahkan Ketua PP Majelis Dikdasmen Muhammadiyah ingin menyaksikan sendiri perakitannya bersama doktor Bahrun, mantan direktur SMK Kemendikbud.
Dalam hal ini, menurut Sumarjo, pihaknya menjalin kerjasama dengan PT Estima untuk kebutuhan sparepartnya. Dan kegiatan ini, betul-betul adalah pembelajaran Project Based Learning atau TeFa (Teaching Factory).
Disebutkan Sumarjo, dalam TeFa, ada beberapa level atau tingkatannya. Level pertama, kegiatan belajar mengajarnya 70 persen praktek, 30 persen teori. Level kedua, praktek tapi produk belum dijual atau tidak ada yang beli.
Level ketiga, pesanan sudah ada, namun yang mencari order masih gurunya.
Level keempat, sudah betul-betul mengerjakan projek, dan itu memang real pesanan dari luar dan siswa yang mencari projek, dan level kelima, semua dikerjakan siswa dari manajemen, mencari order, packing, pembayaran dan sebagainya.
“Setidaknya kita masuk level 3 dan 4,” ujar Sumarjo, sambil menyebut, harga sepeda motor listrik produksinya itu Rp 12 jutaan.
Motor listrik produksinya itu masih dianggap atau setara dengan sepeda listrik karena kecepatannya masih dibawah 50 km/jam. Untuk sumber tenaganya berasal dari baterai yang pengecasannya butuh waktu 6 jam dan mampu menempuh jarak 45 km.
Sistim pengoperasian motor listrik ini, kata Sumarjo juga relatif mudah. Begitu di on, langsung gas seperti matic, namun tidak memakai starter. Karena setara sepeda, motor listrik ini tidak ber STNK. Kelebihan dari motor listrik ini, sudah digital, ada lampu hazardnya, lampunya juga sudah menggunakan LED, bodinya ringan serta memiliki bagasi besar dan bisa untuk berboncengan.
“Memang targetnya untuk ibu-ibu, dan sementara kelasnya masih sangat sederhana ini,” jelas Sumarjo, sambil menambahkan, bahwa selain sudah memproduksi motor listrik, Esemkapurwa juga mulai memproses untuk memproduksi mobil listrik.
Menurutnya, dengan produksi motor listrik ini, kedepannya akan menjadi mata pelajaran pilihan di kelas XI atau XII, yaitu tentang kendaraan listrik. Pihaknya mengawali merakit dan kebetulan juga mendapat support dari Kementerian.
“Insya Allah kalau nanti kita bisa kerja sama dengan pabrikan mobil listrik, kita bisa menjadi training centernya di Purworejo. Saat ini masih dalam proses,” pungkas Sumarjo. (Jon)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS