Kepekaan Garis Made Wiradana yang Menyentuh Kesempurnaan

oleh

KORANJURI.COM – Pelukis Made Wiradana menggelar eksibisi karya lukisannya di Griya Santrian Sanur, Bali. Sebanyak 22 lukisan dipamerkan dalam tema yang diusung yakni ‘Sensibility of Line’ atau Kepekaan Garis.

Karya-karya Made Wiradana banyak menampilkan komposisi dengan berbagai karakter figuratif berjejal memenuhi luasnya bidang kanvas. Jika diamati dari dekat, lukisan karya Made Wiradana banyak menghadirkan figur-figur manusia dan binatang yang dikomposisikan saling tumpang tindih.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, khususnya kepada owner Griya Santrian Sanur yang telah memberikan kesempatan,” jelas Made Wiradana saat pembukaan pameran di Griya Santrian Sanur, Bali.

Pameran dibuka oleh Agung Rai, pemilik Arma Ubud yang juga dihadiri oleh Konsulat Jenderal India di Bali.

Pameran seni lukis karya Made Wiradana kali ini merupakan pameran ke-12 yang telah diadakan di luar negeri seperti di India, Belgia, Victoria dan di dalam negeri di Jakarta dan Arma Museum, Ubud Bali.

Kurator I Wayan Seriyoga Parta mengatakan, hasil karya Made Wiradana dalam periode saat ini menunjukkan kematangan.

“Dilihat dari dekat seperti ada penggambaran naratif. Namun jika dilihat dari jauh nampak tekstur abu kecoklatan dan hitam, disitu juga ada aksen-aksen yang tegas,” jelas Seriyoga.

Kurator lain Harry ‘Soto’ T mengakui kedekatannya dengan si pelukis sejak 20 tahun silam. Disitu, ia merasa terkejut dengan pencapaiannya sebagai seorang pelukis yang disebut ‘sempurna’.

“Ini karya yang spektakuler, matang dan mantap. Luar biasa. Menampakkan ciri khas Wiradana, namun jauh dari kesan komersil. Benar-benar karya yang bombastis, jujur dan berani. Jadi, saya tidak perlu kritisi karena telah sempurna dan sangat matang, mulai dari permainan warna, ide-ide, dan hal lain yang sangat rumit dalam karyanya ini telah tereksplore oleh Made Wiradana,” jelas Harry Soto. (Way)

KORANJURI.com di Google News