Kepala Dinperinaker Purworejo Tutup Dua Pelatihan Berbasis Kompetensi

    


Kepala Dinperinaker Kabupaten Purworejo, Gatot Suprapto, SH, saat menyerahkan sertifikat dan kenang-kenangan kepada peserta dengan hasil terbaik untuk masing-masing kejuruan - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Kepala Dinperinaker Kabupaten Purworejo, Gatot Suprapto, SH, secara resmi menutup dua pelatihan kejuruan pelatihan berbasis kompetensi yang diselenggarakan oleh BLK Purworejo, Rabu (28/8).

Pelatihan yang ditutup ini, untuk dua paket pelatihan, yakni, Teknisi Refrigerasi dan Kejuruan Juru Las I SMAW. Hal ini ditandai dengan penyerahan sertifikat dan kenang-kenangan kepada peserta dengan hasil terbaik untuk masing-masing kejuruan.

Dijelaskan oleh Gatot, peserta pelatihan juga mengikuti uji kompetensi yang dilakukan oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) BLK Surakarta. Dengan sertifikat uji kompetensi ini, peserta akan lebih berpeluang memperoleh pekerjaan.

“Yang lulus uji kompetensi, dari 16 peserta untuk tiap kejuruan, Teknisi Refrigerasi lulus 10 peserta (62,05%) dengan peraih nilai terbaik Dony Reonaldi, dan Juru Las I SMAW lulus semua, dengan peraih nilai terbaik Dedi Prayoga,” kata Gatot.

Kepada para alumni peserta, Gatot berpesan supaya proaktif untuk mencari peluang kerja, baik melalui internet maupun informasi penerimaan calon karyawan di Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja.

Komunikasi antar siswa maupun dengan instruktur/lembaga UPT BLK, ujar Gatot, diharapkan terus terjalin, sehingga jika ada lowongan kerja dapat diinformasikan.

“Begitu juga sebaliknya, jika sudah ada yang diterima bekerja, bisa disampaikan ke instruktur,” pesan Gatot.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala UPT BLK Dinperinaker Kabupaten Purworejo, Sudarman, S.Sos menjelaskan, pelatihan Teknisi Refrigerasi dilaksanakan dari 3 Juli hingga 19 Agustus (320 JP/40 hari), dan Juru Las I SMAW dilaksanakan dari 3 Juli hingga 24 Agustus (360 JP/45 hari).

Tujuan pelatihan, menurut Sudarman, untuk peningkatan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas tenaga kerja di Kabupaten Purworejo. Harapannya, setelah selesai mengikuti pelatihan ketrampilan bisa menambah pengetahuan dan mempunyai skill.

“Sehingga mampu bersaing di pasar kerja yang pada akhirnya bisa mengurangi angka pengangguran, khususnya di Kabupaten Purworejo,” ujar Sudarman. (Jon)