KORANJURI.COM – Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra memantau tes CPNS hari pertama, Selasa, 28 Januari 2020. Kepada peserta, Dewa Indra berpesan agar mereka tidak percaya dengan jimat.
Sekda mengatakan, tes yang ada menggunakan teknologi yang tidak bisa ditembus dengan ‘pegangan’.
“Saya yakinkan, jimat apapun tak akan bisa menolong karena itu yang membuat adalah dukun. Sedangkan di sini kita gunakan teknologi. Jadi silahkan dilepas,” ujar Dewa Indra yang juga Ketua Panitia Seleksi CPNS Provinsi Bali ini.
Selain jimat, Sekda juga mengingatkan, yang bisa membantu lolos atau tidaknya hanya kekuatan doa. Bahkan, orang ‘dalam’ birokrasi pun, ditegaskan Dewa Indra, tidak bisa membantu meloloskan peserta.
“Tak boleh punya pikiran begitu. Kami yang di depan ini tak bisa menolong, termasuk saya. Yang bisa menolong kalian hanya kekuatan doa dan pengetahuan,” ujarnya.
Jumlah peserta yang mengikuti tes CPNS tahun ini mencapai 36.193 orang dari 36.225 orang. 32 peserta memilih tak lagi mengikuti SKD karena sudah mengantongi nilai pada tes serupa tahun sebelumnya. Hal itu menurut Sekda Dewa Indra, dimungkinkan oleh aturan.
Panitia sendiri menerapkan peraturan ketat terhadap peserta CPNS. Seluruh barang peserta yang bukan alat kelengkapan tes, ditinggal di dalam loker yang disediakan.
Hasil tes CAT juga bisa langsung dilihat di layar komputer dan bisa dicatat oleh peserta. Nilai itu juga akan ditempel di papan pengumuman 15-30 menit setelah tes selesai.
SKD CPNS Pemprov Bali berlangsung mulai 28 Januari-17 Februari 2020. Selain Provinsi Bali, ada sejumlah kabupaten/kota yang membuka formasi PNS tahun ini yakni, Denpasar, Buleleng, Jembrana dan Klungkung.
Dalam pelaksanaan SKD, pihak panitia menyediakan dua ruangan ujian dan tiap sesi diikuti 400 peserta. Dalam sehari akan dilaksanakan lima sesi tes sehingga jumlahnya mencapai 2.000 peserta/hari. (*)