Kemarau Panjang Akibatkan Pemenuhan Air Bersih di Badung Terganggu

oleh
Debit air Waduk Muara Nusa Dua di muara Tukad Badung mengalami penurunan drastis - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Sejumlah sumber air di Bali mengalami kekeringan selama musim kemarau yang sampai sekarang belum juga usai. Tukad Badung, dari pantauan Kepala Satuan Kerja PK PAM, Ida Bagus Lanang Suardana sempat kering yang berpengaruh terhambatnya suplai air minum di wilayah Badung Selatan.

“Efek surutnya debit air di Tukad Badung sempat membuat PDAM Badung tidak beroperasi selama dua hari,” kata IB Lanang Suardana, 3 Desember 2015.

Namun berkurangnya pasokan air bersih di wilayah Nusa Dua dan Kuta tercover dengan sumber air dari Tukad Unda.
“Tahun depan ada tambahan satu lagi SPAM Penet yang siap beroperasi. Itu nanti bisa mendukung pemenuhan air bersih untuk masyarakat,” jelas Lanang.

Tukad Badung selama ini dimanfaatkan oleh PDAM Badung untuk mensuplai pemenuhan air baku dan pemenuhan air bersih di wilayah Nusa Dua dan Kuta. Tukad Badung bermuara di Waduk Muara yang berada di tepi jalan Bypass Ngurah Rai.

Kemarau panjang yang terjadi selama tahun ini membuat air di waduk muara semakin mongering. Hal itu diperparah dengan sedimentasi yang terjadi. Saat air surut karena cuaca kemarau seperti sekarang, permukaan waduk terlihat menjadi hamparan ‘lapangan’ enceng gondok.
 
 
way

KORANJURI.com di Google News