Keluarga Korban Meninggal Gempa Turki Berharap Lihat Prosesi Pemakaman Lewat VCall

oleh
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Dari 1.375 tenaga kerja asal Bali yang kini berada di Turki, satu orang dinyatakan meninggal dunia. Korban meninggal dunia yakni Nia Marlinda) asal Denpasar, Bali. Nia ditemukan berada di reruntuhan di Kahramanmaras, bersama anaknya yang masih berusia 1 tahun serta suaminya yang warga negara Turki.

Menurut keterangan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan, korban tinggal di Turki sejak 2019 dan memiliki keluarga setelah dinikahi warga Turki.

“Keluarga sudah menerima secara ikhlas, karena ini musibah. Kami berkoordinasi dengan keluarga korban untuk pemakaman, keluarga meminta agar bisa melihat prosesi pemakaman secara live lewat video call,” kata Ida Bagus Setiawan, Kamis, 9 Februari 2023.

Disnakertrans Bali mencoba melakukan koordinasi dengan KBRI di Ankara. Hanya saja, kondisinya tidak memungkinkan. Mengingat, gempa susulan masih terus terjadi.

“Yang terpenting secara keagamaan sudah dilaksanakan. Kami di Provinsi terus mengupdate perkembangan Turki melakui KBRI di Ankara,” jelas Ida Bagus Setiawan.

Sementara, ribuan naker yang masih tertahan di Turki hingga saat ini dilaporkan sebagian telah dievakuasi. Jumlah yang dievakuasi sebanyak 123 orang dari target semula 104 orang. Termasuk, 2 warga negara Malaysia dan 1 warga negara Myanmar.

Tim KBRI Ankara yang terdiri dari Tim Konsuler Perlindungan WNI, Tim Atase Pertahanan dan Perbinlu (pejabat BIN) telah melakukan evakuasi dari 4 titik paling terdampak gempa.

Evakuasi dipimpin oleh Dubes dan tiba di daerah gempa pada 7 Februari 2023 pukul 21.30 waktu setempat, setelah melalui perjalanan darat sekitar 17 jam, dengan kondisi cuaca badai salju dengan suhu sekitar 4-7 derajat.

“Kita membentuk satu grup di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten, Kota, Provinsi dan BP2MI untuk update dan mendapatkan informasi langsung dari KBRI. Kita menunggu arahan lebih lanjut dan dalam posisi standby, dalam artian jika ada beberapa dinamika atau progress baru, kita siap,” kata IB Setiawan. (Way)

Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS

KORANJURI.com di Google News