KORANJURI.COM – Ratusan Keluarga Besar TNI (KBT) yang terhimpun dalam organisasi kepemudaan yang terdiri dari, Pemuda Panca Marga, FKPPI dan Hipakad, mendapat pembekalan tentang wawasan kebangsaan dan penyalahgunaan narkoba, pada Jumat (10/8/2018) di Aula Udayana Makodam IX/Udayana.
“Kegiatan Pembinaan Keluarga Besar TNI merupakan metode Pembinaan Teritorial yang dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai hal yang berkaitan dengan Kodam IX/Udayana,” kata Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto dalam amanat yang dibacakan Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Kasuri.
Melalui kegiatan pembinaan yang digelar, menurut Pangdam Udayana, akan semakin mempererat hubungan tali silaturahmi antara Kodam IX/Udayana dengan seluruh Keluarga Besar TNI yang berada di wilayah Bali dan Nusa Tenggara.
Hubungan itu diharapkan akan tercipta kesamaan pemahaman dan wujud kerjasama yang nyata antara Kodam IX/Udayana dengan Keluarga Besar TNI.
“Kita bersama-sama meningkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap perkembangan lingkungan, khususnya dalam penyiapan komponen cadangan dan pendukung demi kepentingan pertahanan negara,” tambahnya.
Benny Susianto juga memberikan materi dengan tema ‘Reaktualisasi Bela Negara Dalam Perspektif Geopolitik Dapat Mendorong Indonesia Menjadi Bangsa Pemenang’.
Menurutnya, isu global dengan berbagai perubahan akan memberikan pengaruh yang sangat luas, sekaligus sebagai ancaman dalam bentuk perang baru yakni proxiwar, narkoba, seks bebas maupun teror.
“Semua ini sangat berbahaya bagi kelangsungan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
Manyadari kenyataan ini Keluarga Besar TNI terutama generasi mudanya, diharapkan dapat menumbuhkan jiwa nasionalisme dan cinta tanah air dalam geo strategi bela negara.
Sementara Wiryawan Pritenaya dari BNN Bali mengatakan, Indonesia saat ini berada dalam posisi darurat narkoba. Generasi muda dihadapkan dengan maraknya perkembangan dan peredaran narkoba.
“Saat ini paling tidak sudah ada enam puluh lima jenis narkoba, sedangkan akibat dari penyalahgunaan barang haram ini dapat mengganggu kesehatan secara fisik maupun psikologis, kerusakan pada sistem syaraf pusat,” jelas Wiryawan. (*)