KORANJURI.COM – Kedatangan Jamaah Tabligh asal Pakistan di Wilayah Rote Ndao, membuat masyarakat sekitar resah. 8 orang asal Pakistan ditemani dengan seorang asal Indonesia yang berperan sebagai penterjemah, berada di wilayah Rote Ndao untuk menggelar kegiatan di beberapa Masjid di Oelaba dan Lobalain kecamatan Rote Barat Laut serta di Papela Kecamatan Rote Timur.
Informasi yang ada menyebutkan, kesembilan orang tersebut melakukan kegiatan di Rote Ndao selama 12 hari dari 11-22 Februari 2016. Puncaknya, pada Sabtu, 20 Februari 2016, warga mendatangi Polsek Lobalain untuk meminta kejelasan terkait kedatangan warga asing tersebut.
“Kami minta warga tetap tenang, kita pantau situasinya dan tetap menjaaga situasi kondusif. Serahkan semua ke Polisi,” ujar Maks Fioh, tokoh pemuda di wilayah Rote Ndao.
Ia meminta para pemuda berkoordinasi dengan polisi untuk memastikan warga asing tersebut tidak mengganggu keamanan dan kerukunan umat beragama di Pulau Rote Ndao.
Sementara itu, Kapolsek Lobalaian AKP Andreas Manafe ketika ditanya mengatakan, kedatangan warga asing itu tetap dalam pantauan kepolisian.
“Kami tetap memantau keberadaan mereka. Sampai saat ini tidak ada masalah, polisi sudah mengawal mereka sejak kedatangan sampai sekarang,” ujar Kapolsek Lobalaian AKP Andreas Manafe.
zak