Kasatgas Bali Minta Warga Jangan Kucilkan Pekerja Migran ABK

oleh
Ketua Satgas Covid-19 Provinsi Bali yang didampingi Kepala Dinas PMD I Putu Anom Agustina, Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat A.A Kartika dan Kepala Pelaksana BPBD I Made Rentin mengunjungi enam lokasi yakni Desa Adat Kota Tabanan, Desa Delod Peken, Desa Dajan peken, Desa Denbantas, Desa Adat Bentingguh Kabupaten Tabanan dan Terminal Mengwi Kabupaten Badung - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra meminta masyarakat tidak menolak kedatangan para Pekerja Migran yang baru pulang dari luar negeri.

Seruan dari Pemprov Bali terus disuarakan oleh Sekda yang juga Kasatgas penanggulangan covid-19. Menurutnya, para pelaku perjalanan yang kini kembali ke kampung halaman itu memiliki hak dan perlindungan yang sama.

“Masyarakat secara luas tidak perlu mengucilkan pekerja migran Indonesia yang baru datang. Mereka tetap warga Bali yang harus dilindungi hak dan keselamatannya,” ujar Dewa Indra di Desa Adat di Tabanan, Minggu, 5 April 2020.

Kembalinya para pekerja migran Indonesia ke tanah air, menurut Dewa Indra, karena wabah dan bencana pandemi global covid-19. Mereka terpaksa pulang ke kampung halaman karena di negara tempat mereka bekerja juga mengalami wabah yang sama.

“Selain pejuang devisa mereka juga pejuang bagi keluarganya. Mereka terpaksa kembali karena wabah dan bencana, jika kita tolak mereka terus mau dibawa kemana lagi mereka,” ujarnya demikian.

“Jangan pernah menolak jika wilayahnya dijadikan sebagai tempat karantina, karena karantina adalah tempat transit bagi pasien dalam pengawasan untuk penyembuhan dengan pengawasan yang ketat,” tambahnya.

Tabanan memiliki 712 pekerja migran Indonesia atau pelaku perjalanan yang datang dan sudah di lengkapi surat keterangan sehat, cek suhu tubuh, rapid test di Bandara Ngurah Rai. Mereka dinyatakan negatif covid-19.

Sementara jika ada pekerja migran Indonesia yang datang lebih awal dan belum menjalani rapid test, Dewa Indra meminta agar melakukan isolasi mandiri secara ketat bahkan jika perlu melakukan rapid test.

“Semua pihak khususnya Kasatgas Desa bersama penglisir terus melakukan sosialisasi kepada warganya agar tidak menolak, menjauhi apalagi mengucilkan pekerja migran Indonesia yang baru dan akan datang, karena mereka adalah anak-anak kita,” ujar Dewa Indra.

Selain pekerja migran Indonesia, ABK dan pelaku perjalanan yang datang melalui Bandara Ngurah Rai, Tabanan juga kedatangan sejumlah santri asal Jawa Timur yang memang berdomisli di Tabanan.

Data terakhir mencatat, santri yang sudah datang melalui terminal Pesiapan sebanyak 74 orang. Dewa Indra meminta kerjasama Ketua Dewan Masjid se-Tabanan untuk turut mengawasi para santri mereka yang baru datang dari luar Bali. Terutama dari daerah terjangkit di luar Bali.

Tabanan menyiapkan 7 kamar isolasi di RSUD Tabanan, ditambah 100 kamar isolasi di RS Nyitdah, Kediri Kabupaten Tabanan.

Kepala Desa Denbantas Ida Bagus Made Surya Perbawa mengatakan, pihaknya secara khusus membuat data pekerja migran Indonesia asal wilayahnya yang sudah datang kembali.

Termasuk melakukan pengawasan secara intensif kepada mereka agar tetap melakukan isolasi diri selama 14 hari dirumah masing-masing.

“Hal ini tertib dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona ditengah warga yang menetap di Bali khususnya Tabanan,” jelas Surya Perbawa.

Imported Case dan Transmisi Lokal

Penularan virus sars-cov-2 yang menyebabkan pneumonia akut terjadi dalam dua kasus yakni, imported case dan transmisi lokal. Imported case yakni pengidap membawa penyakit covid-19 setelah melakukan perjalanan dari luar negeri. Sedangkan transmisi lokal merupakan penyebaran dari satu orang yang positif yang ditularkan ke individu lain di lingkungan terdekat.

Sampai saat ini masih diyakini, penularan covid-19 bukan melalui udara tapi dari cairan yang keluar akibat bersin dan batuk (droplet).

Droplet yang sudah terpapar virus bisa dengan mudah menempel di benda apa saja, jika sumber penyebarannya tidak segera dicuci dengan cairan pembersih.

“Jita yang sehat wajib menjaga kesehatan diri dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat salah satunya rajin mencuci tangan,” kata Dewa Indra. (*)

KORANJURI.com di Google News