KORANJURI.COM – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono menyatakan situasi terkait meningkatnya konstelasi politik menjelang Pilpres 2019. Kasad meminta TNI netral.
“Harus kita akui, saat ini telah terjadi erosi dan perusakan jati diri serta moralitas bangsa khususnya yang menimpa generasi muda kita, aset bangsa yang seharusnya kita kokohkan kepribadiannya dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi kompetisi global,” ujar Kasad.
Kasad mengingatkan, untuk merefleksikan kembali perkembangan situasi yang ada. KH, dampak dari globalisasi serta kemajuan teknologi yang membuat pengaruh budaya dan nilai-nilai asing mengalir masuk dengan mudahnya.
Imbas dan penyebaran nilai-nilai budaya asing menurut Mulyono, dapat berupa hedonisme, individualisme maupun materialisme.
“Sementara itu ancaman narkoba menjadi semakin nyata dan meresahkan karena telah menyentuh hampir semua lapisan masyarakat, bahkan Indonesia telah menjadi pasar terbesar Narkoba di Asia,” jelas Mulyono.
Kemudian disisi lain, nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia semakin hari semakin terkikis, semangat persatuan, budaya toleransi, tenggang rasa dan tepo seliro sebagai ciri khas Bangsa Indonesia sedikit demi sedikit hilang sehingga menjadikan bangsa Indonesia tidak solid dan lemah dari dalam.
“Hal ini diperburuk dengan kondisi masyarakat kita yang rentan akan perpecahan, baik karena sentimen perbedaan yang terus-menerus diprovokasi, maupun akibat meningkatnya suhu politik menjelang Pemilu tahun 2019. Persatuan bangsa kita akan terus menerus menghadapi ujian.
Kondisi ini, menuntut TNI AD untuk tetap berpegang teguh pada komitmen netralitasnya.
“Hal ini penting, karena indikasi keberpihakan TNI AD pasti akan dimanipulasi oleh pihak-pihak tertentu yang ingin memperoleh keuntungan politik,” tegas Kasad.
Menghadapi tantangan tersebut, Kasad menegaskan, tidak ada jalan lain seluruh komponen bangsa harus bersinergi untuk mewujudkan Imunitas bangsa, yaitu kekuatan dan ketahanan Bangsa Indonesia terhadap segala terpaan masalah dan pengaruh negatif dari dalam dan dari luar.
Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, TNI AD dituntut ikut serta merevitalisasi nilai-nilai luhur budaya bangsa yang terangkum dalam Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Saya menaruh harapan besar bahwa kita semua disini, dengan kapasitas pada jabatan dan pangkat yang disandang masing-masing serta bekal pengalaman, pengetahuan, maupun kemampuan yang kita miliki,” ujarnya.
Kasad TNI AD Jenderal TNI Mulyono melantik 34 Perwira Tinggi (Pati) TNI AD di lingkungan Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta, Rabu (5/9/2018).
34 orang Perwira Tinggi (Pati) yang melaksanakan laporan korps kenaikan pangkat kepada Kasad diantaranya Letjen TNI A.M Putranto yang menjabat Komandan Kodiklatad, Mayjen TNI Tri Soewandono yang menjabat Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif Kodiklatad), Mayjen TNI Santos Gunawan Matondang yang menjabat Kapuspen TNI serta Brigjen TNI Candra Wijaya yang menjabat Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad). (*)