KORANJURI.COM – Bank Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Tabanan, BPD Bali dan Pengelola Pasar, mempersiapkan implementasi digital dengan menggelar Pasar Murah yang diikuti 44 UMKM, Kamis, 22 April 2021.
UMKM yang terlibat dalam kegiatan itu telah menerapkan pembayaran non tunai QRIS dan e-Retribusi berbasis QRIS di sejumlah pasar tradisional meliputi, Pasar Kediri, Pasar Candikuning, Pasar Sayur Baturiti, dan Pasar Pupuan.
“Pasar murah ini bertepatan dengan persiapan hari raya Kuningan, Ramadhan dan juga Idul Fitri nantinya, sekaligus peresmian E-Retribusi di Tabanan,” kata Kepala Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali Trisno Nugroho, Kamis, 22 April 2021.
Trisno menambahkan, elektronifikasi pasar yang dilakukan di Kabupaten Tabanan ini menunjukkan bahwa, digitalisasi itu mudah, tidak ribet diimplementasikan termasuk untuk pedagang kecil tanpa harus berbentuk PT atau Badan Usaha.
QRIS menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, dan aman serta dapat diaplikasikan di semua sektor dengan skala usaha mikro hingga besar.
“UMKM dibawah binaan BI kita perkenalkan QRIS sebelum pandemi covid-19, Agustus 2019. QRIS ini bukan barang yang susah, semua bisa menggunakannya,” kata Trisno.
Digitalisasi pasar tradisional di Kabupaten Tabanan dilakukan karena pasar tradisional merupakan jantung kegiatan ekonomi masyarakat yang mampu mendorong roda ekonomi menuju Bali Bangkit.
Trisno mengatakan, selain memenuhi protokol kesehatan, digitalisasi juga memudahkan proses transaksi dan meningkatkan layanan kepada masyarakat, serta memudahkan pendataan, karena data transaksi secara otomatis tercatat.
Bagi pemerintah, digitalisasi ini berpotensi meningkatkan pendapatan asli daerah karena transparan dan mendukung pengambilan kebijakan. Karena, data perkembangan harga komoditas di pasar dapat diperoleh secara lebih cepat dan tepat.
Menurut Trisno, jumlah pasar di Tabanan cukup banyak, namun masih dibawah Dinas Perdagangan. Pihaknya mendorong, Pemkab membentuk Perusda Pasar agar efektif dan efisien.
Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya mendukung UMKM dan seluruh pedagang pasar menggunakan alat transaksi QRIS.
“Saya akan sebarkan secara masif penggunaan QRIS ini di masyarakat,” kata Komang Gede Sanjaya.
Sementara, dalam dua bulan terakhir, Januari-Februari 2021, transaksi QRIS di Bali mencapai Rp 35,51 milyar. Hingga 16 April 2021 tercatat ada 9.349 merchant di Tabanan yang telah menggunakan transaksi non tunai QRIS. Sedangkan di Bali ada 206.811 merchant.
Digitalisasi berbasis QRIS di Bali hingga 16 April 2021 masuk kedalam peringkat 7 besar Nasional. (Way)