KORANJURI.COM – Hingga Januari 2017, berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kabupaten Purworejo, para pencari kerja di Purworejo mencapai 3.924 orang.
Dari jumlah itu, 3.464 merupakan pencari kerja laki-laki dan 460 pencari kerja perempuan. Lulusan terbanyak dari SLTA, mencapai 3.270 orang, D1-S1 515 orang, dan sisanya lulusan SD dan SMP. Para pencari kerja ini, mayoritas menjadikan wilayah Jabodetabek sebagai tujuan mencari kerja.
Dari jumlah tersebut, 94 diantaranya sudah penempatan, mengisi dari 238 lowongan yang ada. Demikian dijelaskan Kabid Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinperinaker Purworejo, Drs Aris Widiyantoro, MM.
“Jumlah pencari kerja bisa dilihat dari para pencari kartu kuning (AK1),” jelas Aris, Selasa (7/3).
Meski begitu, kata Aris, angka tersebut tidak bisa menjadi patokan kalau angka pengangguran di Purworejo sejumlah itu. Karena tidak semua pengangguran mengurus kartu A1 untuk mencari pekerjaan.
Untuk tahun 2016 sendiri, kata Aris, pencari kerja yang mengurus kartu A1 mencapai 8.244 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 2.105 pencari kerja sudah penempatan (bekerja). Mereka mengisi separo lebih dari 3.397 lowongan yang tersedia.
Dari jumlah pencari kerja yang sudah penempatan di tahun 2016, mereka ditempatkan di AKAD (Antar Kerja Antar Daerah) 568 orang, AKL (Antar Kerja Lokal) 719 orang, dan AKAN (Antar Kerja Antar Negara) 818 orang.
“Jika prosentasenya dilihat dari jumlah pencari kerja dengan yang sudah penempatan, mencapai 25,53%. Itu di tahun 2016,” terang Aris.
Jelas Aris, sebenarnya lowongan kerja yang tersedia sangat banyak. Hanya saja, para pencari kerja masih pilih-pilih. Sektor elektronik dan otomotif masih menjadi favorit. Sementara sektor garment kurang diminati.
‘Salah satu upaya yang sejauh ini dilakukan guna mengurangi pengangguran, dengan menggelar Job Fair tiap tahun,” pungkas Aris.
Jon
