KORANJURI.COM – Jenasah warga Dusun Brengkungan, Desa Pogung Kecamatan Cawas, Klaten bernama Siyono yang dikabarkan meninggal dunia setelah ditangkap Densus 88 pada Selasa sore (8/3/16), dimakamkan Minggu pagi sekitar pukul 02.00 wib di pemakaman umum Desa setempat.
“Jenasah Siyono diberangkatkan dari Jakarta lewat jalur darat setelah dijemput oleh pihak keluarganya,” terang Sekretaris Islamic studies and Action Centre, Hendro Sudarsono yang menjadi juru bicara keluarga Siyono, Minggu dini hari.
Melalui juru bicaranya, pihak keluarga menyampaikan kronologis peristiwa penangkapan Siyono.
Dijelaskan pada Selasa sore Siyono ditangkap oleh pihak aparat yang berwajib. Selanjutnya hari Jumat sekitar pukul 11.00 wib, keluarga menerima kabar Siyono meninggal dunia. Padahal menurut Hendro, pada saat ditangkap kondisi Siyono dalam keadaan sehat dan tidak ada gejala penyakit jantung ataupun paru-paru.
Oleh sebab itu kata Hendro, keluarga berharap ada penjelasan dari polisi atas meninggalnya Siyono.
“Sampai kembalinya jenasah Siyono ke rumah orang tuanya, keluarga sama sekali belum menerima konfirmasi surat penangkapan, apalagi keterangan resmi sebab musabab kematian Siyono’ Terang Hendro.
Kedatangan jenasah Siyono disambut ratusan laskar Islam yang sudah sejak sore menanti kedatangan jenasah. Saat tiba di rumah duka, kain kafan jenasah di ganti oleh keluarga atas permintaan dari pihak orang tua Siyono.
Setelah pergantian kain kafan selesai dilakukan, jenasah kemudian disholatkan di masjid yang tak jauh dari rumah Siyono. Setelah seluruh prosesi selesai dilakukan, kurang lebih pada pukul 02.55 wib, jenasah Siyono dikebumikan di tempat pemakaman umum desa setempat.
Jk