KORANJURI.COM – Menjelang Musda ke VI Polosoro (Paguyuban Kepala Desa dan Perangkat Desa se Kabupaten Purworejo) yang rencananya akan digelar Rabu (8/07/2020) dengan agenda utama pemilihan ketua umum, menjadikan bursa calon ketua umum Polosoro makin menghangat.
Masing-masing Polosoro Kecamatan sudah mulai bermusyawarah, dan mengatur langkah untuk menentukan siapa kandidat ketua yang akan mereka usung, sekaligus mengatur strategi agar bisa memperoleh suara terbanyak dalam pemungutan suara nanti.
“Selain memilih ketua umum, Musda kali ini juga dijadwalkan untuk melakukan perubahan terhadap AD/ART Polosoro yang dianggap perlu perbaikan dalam beberapa hal,” ungkap Dwinanto, sekretaris panitia Musda, Selasa (30/06/2020).
Sesuai rencana, kata Dwinanto, Musda akan diikuti oleh 160 peserta yang merupakan delegasi dari 16 Polosoro kecamatan yang ada di Purworejo.
Pemilihan ketua umum sendiri akan dimulai dengan penjaringan di tingkat Kecamatan. Masing – masing kecamatan akan mengadakan musyawarah untuk menentukan delegasinya yang berjumlah 10 orang, sekaligus mengusulkan satu nama calon ketua umum yang akan dipilih oleh peserta Musda.
Masing-masing Polosoro Kecamatan, jelas Dwinanto, diberikan hak untuk mengusulkan satu kandidat, baik dari internal kecamatan maupun dari kecamatan lain. Nantinya para kandidat ini akan dipilih langsung secara tertutup oleh peserta Musda.
“One man, one vote. Satu orang delegasi memiliki satu hak suara,” ujar Dwinanto, yang juga Kepala Desa Krandegan, Bayan ini.
Dalam proses itu, akan dipilih lima orang formatur, dengan ketentuan bahwa formatur dengan suara terbanyak otomatis akan menjadi ketua umum terpilih.
“Sedangkan kepengurusan di bawah ketua umum akan dipilih oleh tim formatur yang ada,” pungkas Dwinanto. (Jon)