KORANJURI.COM – Lomba membuat Gebogan dan meracik Lawar Bali menjadi rangkaian Bulan Bahasa Bali di SMK Negeri 3 Denpasar. Dua lomba yang diadakan itu juga untuk mendukung upacara pioadalan saat hari Saraswati yang jatuh pada Sabtu, 8 Februari 2025.
Kepala SMK Negeri 3 Denpasar AA. Bagus Wijaya Putra mengatakan, selain dua lomba kreasi itu, sekolah juga mengadakan lomba lain seperti, pidato berbahasa Bali, menulis aksara Bali serta lomba bercerita berbahasa Bali.
“Tema besarnya adalah berbahasa Bali, dan ini memang sulit tapi akan berguna untuk siswa kelak dengan memahami tata cara bertutur dan menulis dengan aksara Bali,” kata Wijaya Putra, Jumat, 7 Februari 2025.
Gebogan merupakan sesaji yang dibentuk menjadi hiasan yang disunggi atau disuun di atas kepala. Gebogan umumnya terdiri dari buah-buahan dan jajanan.
Puluhan siswa putri terlihat terampil menghias sarana sesajen menjadi sebuah Gebogan. Nantinya, kata Wijaya Putra, Gebogan itu akan dibawa ke Pura sekolah sebagai sesaji memperingati Hari Saraswati atau hari peringatan turunnya ilmu pengetahuan.
“Karena bertepatan dengan piodalan hari Saraswati, kita melombakan ketrampilan yang sekaligus bisa digunakan untuk sarana upakara,” kata Wijaya Putra.
Sedangkan, tugas meracik Lawar, yang merupakan kuliner khas Bali umumnya dikerjakan oleh kaum pria. Ngelawar sendiri menjadi tradisi kebersamaan di Bali saat menyambut hari besar keagamaan atau suatu perayaan.
“Keduanya, Gebogan dan Lawar dibutuhkan dalam upacara. Jadi nyambung antara kegiatan Bulan Bahasa Bali dan menyambut Hari Saraswati,” ujarnya.
Dikatakan, setiap bulan Februari SMK Negeri 3 Denpasar memiliki kegiatan rutin tahunan ‘Gebyar Budaya Triska’ (GBT). Kegiatan pelestarian tradisi dan kebudayaan Bali dimulai dari mampu menulis dan membaca aksara Bali.
“Karena tidak semua bangsa di dunia ini punya aksara, kira harus bangga punya aksara Bali, maka kita tugaskan kepada warga sekolah untuk menyalin tulisan latin ke aksara Bali,” kata AA. Bagus Wijaya Putra. (Way)