ITO 2019 Di Nusa Dua Bali Proyeksikan Kondisi Industri Pariwisata Kedepan

oleh
Ketua Indonesia Tourism Outlook 2019, I Made Ramia Adnyana, SE., MM., CHA., (kiri) dan Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata Prof. Dr. Ir. I Gde Pitana, M.Sc. (tengah) - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Penyelenggaraan Indonesia Tourism Outlook (ITO) 2019 di Hotel Ayodya, Nusa Dua Bali, Jumat, 23 November 2018, membahas terobosan yang akan dilakukan pemerintah dan pelaku pariwisata dengan tujuan membangun pariwisata yang memiliki nilai tinggi dari berbagai aspek.

Selain menjajaki peluang dan tantangan pariwisata di tahun 2019, pertemuan itu juga untuk meyakinkan pelaku pariwisata agar lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai perubahan yang terjadi di tahun 2019 mendatang.

Pelaku pariwisata yang juga Ketua Indonesia Tourism Outlook 2019, I Made Ramia Adnyana meyakini, paska pertemuan besar dunia IMF-WB di Nusa Dua Bali, Oktober 2018 lalu, kunjungan wisatawan asing ke Bali diprediksi akan meningkat di tahun 2019. Blow up media asing soal Bali ke dunia internasional, akan berdampak setelah annual meeting itu selesai.

Kejadian yang sama juga terjadi ketika Menteri Informasi, Pariwisata dan Warisan Dunia Zanzibar melakukan kunjungan ke Bali. Menurut Ramia, kunjungan Hon Mohmud Thabit Khombo terjadi setelah Presiden Zanzibar juga mengunjungi Bali di tahun 2017 lalu.

“Demikian juga dari Hongaria, mereka akan datang di tahun 2019 dengan jumlah wisatawan yang lebih besar,” jelas Made Ramia yang juga General Manager Hotel Sovereign Kuta, Jumat, 23 November 2018.

Kunjungan wisatawan ke Bali di tahun 2019 mendatang juga diperkirakan bakal meningkat 5 persen hingga 6 persen. Kalau dibandingkan peningkatan kunjungan wisatawan tahun-tahun sebelumnya, angka 6 persen menurut Ramia, tidak signifikan.

“Kalau tahun-tahun sebelumnya smapai diatas 20 persen, tahun 2019 nanti kisarannya 5 persen sampai 6 persen,” jelasnya.

Perhitungan itu terlihat dari beberapa charter flight yang memundurkan keberangkatan hingga tahun 2019. Selain itu, Maskapai Singapore Airlanes mulai membuka rute penerbangan langsung dari Moskow ke Bali dan dari New York ke Bali.

Pertemuan itu dihadiri Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata Prof. Dr. Ir. I Gde Pitana, M.Sc., Ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani, Senior Vice President of Sales and Marketing of Singapore Airlines Campbell Wilson, Christy Megawati dari STR, Direktur Paska Sarjana Universitas Indonesia Prof. Rhenald Kasali, pH.D., dan Pengamat Ekonomi Faisal Basri.

Dalam sesi diskusi dipandu oleh Chief of Party USAID Tourism of All Peter Simone. (Way)

KORANJURI.com di Google News