KORANJURI.COM – ITB STIKOM Bali meluncur maskot STIKOMAN, sebagai gambaran kampus yang memiliki jati diri terus bergerak mengikuti perkembangan jaman. Terutama, kemajuan di bidang teknologi informasi.
BACA JUGA
ITB STIKOM Bali Segera Bertranformasi ke Universitas STIKOM Bali
Peluncuran maskot itu bertepatan dengan acara puncak Dies Natalis Ke-22 yang digelar pada Sabtu, 10 Agustus 2024.
Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan menjelaskan, maskot yang diluncurkan menjadi manifestasi dari gambaran kampus teknologi terbesar di Bali Nusra itu.
“Kami berharap, maskot STIKOMAN dapat membangun personifikasi dari semangat ITB STIKOM Bali dalam mencetak talenta-talenta yang ahli di bidang teknologi informasi,” kata Dadang Hermawan.
Maskot STIKOMAN merupakan karya dari seorang salah seorang alumni bernama Made Suandana Astika Pande, S.Kom., M.Kom.
BACA JUGA
ITB STIKOM Bali Luncurkan Program RPL, Raih S.Kom Hanya 1,5 Tahun
Aditokoh itu digambarkan menyerupai robot dengan atribut yang melengkapi. Kacamata virtual reality (VR) representasi dari perguruan tinggi berbasis teknologi. Goggle yang dikenakan memvisualisasikan kecanggihan teknologi masa depan.
Unsur rambut berbentuk logo ITB STIKOM Bali mendefinisikan segala bentuk pikiran dan kreatifitas STIKOMAN didasari oleh semangat ITB STIKOM Bali dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Unsur bunga kamboja melambangkan seni dan budaya Bali yang lekat dengan ITB STIKOM Bali,” kata Dadang.
Maskot tersebut dominan warna biru yang menjadi kelir kebanggaan kampus ITB STIKOM Bali. Begitu pula, dengan logo yang ditempatkan di bagian dada menunjukan identitas yang melekat.
Dalam menjalankan dharma perguruan tinggi, aditokoh itu dilengkapi dengan jetbag untuk terbang sehingga mampu mengoptimalkan gerakannya yang lincah.
“Wajahnya yang ceria, muda, dan bersemangat merupakan simbol gairah dalam mengemban pendidikan IT, kreatifitas, serta inovasi tiada henti,” ujar Dadang.
I Made Suandana Astika Pande sebagai kreator karakter STIKOMAN mengatakan, dirinya telah mendesainnya sejak 2015 lalu. Namun, saat itu hanya dipajang di lobi kampus saja. Atas saran rektorat, karakter itu direkonstruksi ulang dengan penambahan atribut yang dibutuhkan.
“Saya membuatnya di tahun 2015, tapi waktu itu bentuknya lebih tradisional, kalau STIKOMAN yang sekarang ini lebih modern,” kata Made Suandana.
Konsep untuk menambah atribut pada karakter STIKOMAN membutuhkan waktu sekitar sebulan. Di situ, pekerjaan dilakukan oleh tim diantaranya Wakil Rektor III Dr. Yudy Agusta.
Selanjutnya, keseluruhan konsep dalam bentuk 2D hingga 3D dikerjakan oleh dua alumni ITB STIKOM Bali yakni, I Putu Mahendra Wiranata, S.Kom dan I Gusti Agung Demas Kawiswara, S.Kom. (Way)