KORANJURI.COM – Menyikapi bahaya Pandemi Covid 19 ini, ITB STIKOM Bali menggelar Shanti Puja Samgraha. Doa untuk bangsa itu melibatkan 1.188 pendeta, panindia dan pemangku se- Nusantara pada Kamis, 2 Juli 2020.
Ribuan spiritualis se-nusantara itu mengikuti prosesi upacara Hindu secara virtual. Dalam acara yang digelar, kampus IT terbesar di Bali dan Nusa Tenggara itu menggandeng
Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat dan PHDI Bali serta Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR).
“Dalam hal ini tak ada usaha sia-sia, dan juga tidak ada rintangan yang tidak teratasi. Walau sedikit dari dharma ini, akan melindungi seseorang dari ketakutan yang besar,” kata Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti induk ITB STIKOM Bali, Prof. Dr. I Made Bandem, MA, Kamis, 2 Juli 2020.
Dikatakan lagi, kegiatan ity juga dalam rangka partisipasi ITB STIKOM Bali dalam menyambut upacara di Pura Besakih dan menyambut datangnya harapan baru ‘New Normal’.
Umat Hindu sebagai bagian dari bangsa Indonesia, menyatukan langkah melalui spirit suci melakukan kegiatan puja bersama. Doa itu, disebutkan Bandem, untuk memohon keselamatan dan kedamaian masyarakat di bumi Nusantara dan masyarakat di seluruh dunia.
“Kita sebagai anak bangsa yang berketuhanan, berdasarkan nilai-nilai Hindu yang bersumber dari Veda dan sejalan dengan Pancasila tidak boleh menyerah dengan ujian pandemi ini,” ujar Bandem.
Makna dari angka 1.188 itu, dijelaskan Made Bandem, mengandung nilai matematika mistis Hindu, yang berhubungan dengan Devata Navasanga atau seluruh penjuru mata angin. Jumlah rohaniawan Hindu tersebut berasal dari seluruh Indonesia.
Dalam prosesnya, doa diikuti dengan 1.100 suara genta yang dibunyikan oleh para pemangku atau pinadita di seluruh Nusantara. Melalui vibrasi mantra dan suara genta, para pandita dan pinandita diharapkan dapat mereduksi vibrasi gelombang negatif covid-19.
“Sehingga energi negatif covid-19 dapat dinetralkan,” kata mantan Rektor ISI Jogjakarta dan ISI Denpasar ini.
Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan menambahkan, kampus ITB STIKOM Bali memiliki fasilitas memadai untuk mendukung kegiatan tersebut. Peserta doa bersama itu bahkan melebihi dari yang direncanakan.
Namun dengan dukungan perangkat IT yang ada, peserta doa dari sejumlah wilayah di Indonesia masih dapat mengikuti acara itu.
“Kami sangat berharap pandemi bisa segera berakhir. Kami sampaikan terima kasih kepada seluruh peserta, juga teman-teman yang sudah memviralkan acara ini, sehingga bisa berdampak ke seluruh masyarakat,” kata Dadang.
Doa bersama itu juga dihadiri oleh Ketua MGPSSR Prof I Wayan Wita. (Way)