KORANJURI.COM – Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali adalah salah satu dari empat perguruan tinggi swasta di Bali yang dipercaya oleh Desa Kenderan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar untuk membina desa tersebut, sebagai desa wisata atas insiasi dari program Sinergi Untuk Energi Pang Pada Payu (SIP3).
Penandatanganan kesepakatan bersama untuk membina Desa Kenderan sebagai ‘Desa Wisata Ramah Keluarga Bersinar’ dilakukan, Rabu (21/04/2021) di Desa Kenderan oleh Kepala Desa Kenderan Dewa Gede Jaya Kesuma dan Wakil Rektor 3 Bidang Kerja Sama dan Inovasi ITB STIKOM Bali I Made Sarjana, SE., MM serta Koordinator SP3 Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, SH., MM, MH.
Dewa Gede Jaya Kesuma menyampaikan terima kasih kepada ITB STIKOM Bali karena turut berpartisipasi dalam kegiatan. Sehingga, dalam waktu lima tahun dapat wewujudkan Desa Kenderan sebagai ‘Desa Wisata Ramah Keluarga Bersinar’.
Dia mengaku potensi alam dan sumber daya manusia di desanya sangat mendukung Kenderan menjadi desa wisata. Namun, perlu kerja sama dengan berbagai pihak yang kompeten. Karena itu, menurut Dewa Gede Jaya Kesuma, kehadiran ITB STIKOM Bali dalam program ini sangatlah tepat.
“Banyak program di desa kami yang belum bisa kami laksanakan, apalagi dalam situasi pandemi Covid 19. Kehadiran ITB STIKOM Bali bisa memotivasi masyarakat kami untuk mengembangkan pariwisata di desa kami ini sehingga menjadi desa yang lebih maju dari sebelumnya,” kata Dewa Gede Jaya Kesuma.
Rektor ITB STIKOM melalui Wakil Rektor 3 Bidang Kerja Sama dan Inovasi I Made Sarjana mengatakan, sebagai kampus ICT terbaik dan terdepan di Bali dan Nusa Tenggara, ITB STIKOM Bali siap mendukung progran Sinergi Pang Pada Payu selama lima tahun ke depan dalam mewujudkan Desa Kenderan menjadi desa wisata.
Sementara, Koordinator SP3 Tini Gorda menambahkan, SIP3 ini mengkolaborasikan konsep pembangunan pentahelix dan multi stakeholder. Salah satunya, adalah ITB STIKOM Bali. Seperti diketahui, konsep pembangunan pentahelix, melibatkan banyak unsur dari pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, dan media. Semua bersatu dalam satu tujuan pembangunan.
Menurut Tini Gorda, ITB STIKOM Bali dipandang handal dalam hal membranding Desa Kenderan sebagai desa wisata.
“Dengan digitalisasi, desa wisata yang akan kita kembangkan bersama dapat mencapai tujuan lebih cepat, baik dari sisi administrasi maupun teknologi. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada ITB STIKOM Bali, karena selama lima tahun ke depan, kita bersama membangun desa wisata Kenderan yang ramah keluarga bersinar,” ujar Tini Gorda, salah satu dari delapan perempuan Indonesia penerima Anugerah Perempuan Indonesia tahun 2020 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Sally Giovanny, pemilik The Keranjang Bali, supermarket oleh-oleh khas Bali di Kuta, yang hadir dalam acara itu mengaku terkesan dengan tekad Desa Kenderan menjadi desa wisata.
“Kami dukung Desa Kenderan menjadi desa wisata dan kami siap menampung semua produk cendera mata atau barang-barang kerajinan dari desa ini,” ucap Sally Giovanny. (rsn/Way)