KORANJURI.COM – Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Minggu 3 Desember 2017, menggelar upacara tradisi langka Adang tahun dal yang di laksanakan setiap 8 tahun sekali, bertepatan pada hari Ahad Pahing malam Senin Pon bulan Mulud dalam penanggalan Jawa.
Rangkaian upacara Adang dandang Duda milik Jaka Tarub dan Dewi Nawangwulan, lebih dulu di awali dengan prosesi jamasan oleh Nyi Gondoroso di Pawon keraton Gondorasan.
” Setelah prosesi jamasan kemudian di lanjutkan dengan prosesi menanak nasi oleh Sinuhun PB XIII.’ Terang GPH Dipokusumo selaku pengageng parentah keraton dalam keteranganya
Pada prosesi upacara menanak nasi, seluruh perlengkapan sangat istimewa.
Beras yang di masak adalah beras terbaik yang berasal dari Delanggu Klaten.
Air yang di gunakan untuk memasak diambil langsung dari sumber mata air Pengging, Mungap, Cokrotulung, Borowelang dan Sumur Jalatunda.
Kekep atau penutup dandang di buat dari gerabah yang tanahnya di ambil langsung dari Bayat, Klaten.
‘ Sedangkan api yang di pakai untuk menanak nasi mengambil dari api abadi yang ada di makam Ki Ageng Sela di Purwodadi ‘ ulasnya
Di tambahkan, selama prosesi menanak nasi, para abdi dalem dan ulama tak henti hentinya membaca dzikir dan shalawat selama satu malam.
Setelah prosesi menanak nasi rampung dan matang, kemudian di lanjutkan dengan acara pisowanan agung di Kajogan Ndalem Ageng pada keesokan harinya.
‘ Pada pisowanan tesebut, SSISKS Paku Buwono XIII membagikan nasi yang sudah matang di masak kepada para abdi dalem dan kerabat kerabatnya ‘ Pungkasnya/ Jud