Ini yang Dilakukan Siswa di Bali Peringati Saniscara Umanis

oleh
Siswa di SMK PGRI 3 Denpasar memperingati Hari turunnya Ilmu Pengetahuan atau Hari Saraswati di halaman sekolah - foto: Wahyu Siswadi/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Sabtu Umanis atau Saniscara Legi menjadi hari sangat istimewa yang selalu diperingati warga Hindu Bali sebagai Hari Saraswati atau Hari turunnya ilmu pengetahuan. Perayaan suci ini secara periodik berlangsung selama 210 hari sekali.

Peringatan itu dirayakan oleh kalangan pendidikan, pegiat pendidikan maupun masyarakat Bali pada umumnya. Seperti yang dilakukan ribuan siswa SMK PGRI 3 Denpasar, Sabtu, 19 Agustus 2017.

Sejak pagi, siswa di sekolah kejuruan itu sudah menghaturkan sesembahan di pura sekolah. Sebagai acara puncak, mereka menggelar persembahyangan bersama di lingkungan sekolah.

Kepala SMK PGRI 3 Denpasar, I Nengah Madiadnyana menjelaskan, ilmu pengetahuan dalam konteks keagamaan Hindu Bali memiliki peran yang sangat penting untuk perkembangan umat manusia.

Karena itu ada figur khusus untuk menterjemahkan sosok spiritual yang dalam menterjemahkan ilmu pengetahuan, yakni Dewi Saraswati. Bagi umat Hindu di Bali, Dewi Saraswati, diyakini sebagai manifestasi Tuhan yang digambarkan sebagai dewi cantik bertangan empat. Empat tangan itu memegang alat musik, buku, ganitri dan bunga teratai.

I Nengah Madiadnyana/Koranjuri.com
I Nengah Madiadnyana/Koranjuri.com

“Kita tidak bisa lepas dari ilmu pengetahuan. Karena itulah ada kemajuan, ada sebuah peradaban di setiap jaman maupun estetika,” jelas Madiadnyana, Sabtu, 19 Agustus 2017.

Dengan merayakan Hari Saraswati dimaknai sebagai penjabaran dari ungkapan terima kasih atas ilmu yang diberikan dan berkembang di dalam kehidupan. Madiadnyana menyatakan, dengan menggelar peringatan Hari Saraswati diharapkan anugerah dari Dewi Saraswati semakin tercurah dan bermanfaat dalam kehidupan.

“Hari ini kita mohon agar diberikan anugerah. Dewi Saraswati adalah manifestasi dari sifat-sifat Ketuhanan dalam bentuk ilmu pengetahuan,” ujarnya demikian.

Kegiatan persembahyangan itu dilakukan selama sehari pada Sabtu Umanis (Legi). Madiadnyana menjelaskan, umumnya kegiatan Saraswati di sekolah dirangkai dengan Upacara Piodalan. Hanya saja, di SMK PGRI 3 Denpasar terdapat perbedaan kalendar. Sehingga pelaksanaan Piodalan dan Hari Saraswati tak bisa dilakukan secara bersamaan.

“Kita tidak melakukan bersamaan, antara Piodalan dan Hari Saraswati. Karena di sekolah itu agenda itu terpisah,” jelas I Nengah Madiadnyana. (Way)

KORANJURI.com di Google News