Influencer dan Presenter Cici Panda Ungkap Pengalaman Jadi Korban File APK

oleh
Influencer Cici Panda saat menghadiri talkshow Pelindungan Konsumen yang digelar Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali, Jumat, 16 Agustus 2024 - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Pemanfaatan teknologi yang terus berubah dan dibutuhkan masyarakat tak selamanya berdampak buruk. Digitalisasi itu memudahkan, namun terkadang memiliki dampak buruk jika tak dikelola secara semestinya.

Penipuan melalui kanal digital bisa saja dilakukan oleh oknum tak bertanggungjawab. Para pelaku membidik korban yang lengah melalui serangkaian sistem seperti file APK yang belakangan kian marak.

Pengalaman menjadi target penipuan bermodus pengiriman file berekstensi android package kit atau file APK juga pernah dialami influencer tanah air Cici Panda.

Hadir dalam talkshow Pelindungan Konsumen yang digelar Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali, Cici mengaku dirinya tak sadar pernah mengklik file APK yang masuk melalui pesan WhatsApp.

“Aku ditipu, mungkin aku terlalu jumawa, kayanya enggak mungkin lah ya seorang Cici Panda ditipu, tapi ternyata terjadi,” ujar Cici di Denpasar, Jumat, 16 Agustus 2024.

Cici berkisah, saat itu dirinya lagi melakukan aktifitas gymnastic dan mendapatkan ‘undangan pernikahan’ berekstensi APK. Tanpa berpikir panjang dirinya mengeksekusi file tersebut.

“Gue klik, dong, tapi sepersekian detik aku sadar bahwa itu adalah penipuan, langsung aku matiin handphone nya, untungnya aku cepet, handphone nya langsung di uninstall,” kata Cici.

Kehadiran presenter bernama lengkap Veronica Felicia Kumala hadir di acara Bank Indonesia untuk berbagi pengalaman tentang pentingnya memiliki literasi digital dan keuangan.

“Tapi aku datang ke sini ternyata bukan saja berbagi pengalaman tapi juga mendapatkan informasi yang menurut aku sangat penting,” ujarnya.

Mantan host program realitas show Termehek-mehek ini mengaku, literasi digital perlu dimiliki oleh setiap orang. Menurutnya, literasi digital banyak diberikan oleh lembaga keuangan dan perlindungan konsumen.

“Kalau kita kasih enggak mau tau, enggak mau peduli tentu akan sangat sulit untuk tidak terjebak di hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar presenter yang telah 7 tahun menetap di Bali itu. (Way)

KORANJURI.com di Google News