KORANJURI.COM – Kegiatan Operasi Simpatik Candi 2016 yang dilaksanakan secara nasional selama 21 hari, dari tanggal 1 hingga 21 Maret 2016 telah berakhir. Dalam hal ini, jajaran Satlantas Polres Purworejo telah melaksanakan berbagai kegiatan, yakni, giat deteksi sebanyak 42, giat preemtif sebanyak 257, dan giat preventif sejumlah 1915.
Menurut Kanitlaka Satlantas Polres Purworejo, Ipda Benny Murtopo, dalam tindakan preemtif, dilakukan penegakan dengan cara pengkondisian taktis jalan yang ada di kawasan tertib lalulintas, seperti rambu-rambu, sarana dan prasarana jalan, serta marka jalan.
Untuk tindakan preventif, kata Benny, penegakan dengan cara tindakan kepolisian, dengan menarik simpati masyarakat, mengedepankan dikmas, seperti penjagaan, pengaturan, penyuluhan, pemasangan spanduk, maupun rekayasa lalulintas.
“Untuk dikmas, bisa terhadap masyarakat terorganisir di KTL, baik pengguna jalan langsung maupun warga sekitar KTL,” jelas Benny.
Selama Operasi Simpatik, juga melaksanakan kegiatan penegakan hukum, dengan hasil tindakan pelanggaran tilang sebanyak 326, dan teguran sebanyak 1.148. Selama operasi Simpatik, tidak ada kejadian kecelakaan lalulintas.
“Sebagai target operasi selama Operasi Simpatik, kawasan tertib lalulintas,” jelas Ipda Benny Murtopo, Selasa (22/3).
Selama 21 hari Operasi Simpatik, Satlantas Polres Purworejo juga menggelar operasi rutin, di luar TO Operasi Simpatik, dengan hasil penegakan hukum, tilang sebanyak 1.318, kecelakaan lalulintas 26 kejadian, dengan korban meninggal dunia 6 orang, luka ringan 31 orang, luka berat nihil, serta jumlah kerugian material sebanyak Rp 12.200.000,-.
Selama Operasi Simpatik Candi 2016, Satlantas Polres Purworejo punya cara unik untuk menarik simpati masyarakat, agar bertertib lalulintas, yakni dengan pembagian dawet dan pulsa bagi pengguna jalan yang tertib lalulintas.
“Dari hasil supervisi dari Polda Jateng, apa yang dilakukan Satlantas Polres Purworejo selama Operasi Simpatik mendapat apresiasi positif, dan mendapat penilaian baik,” pungkas Benny.
Jon