KORANJURI.COM – Pemerintah mulai menerapkan ujian dengan sistem dalam jaringan (Daring) atau Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di tahun ini. Dalam ujian tersebut, menurut Kepala SMK Negeri 2 Tabanan, I Ketut Darmita, kemampuan siswa secara mandiri dipertaruhkan untuk dapat mengerjakan soal.
Ia menyebutkan, hanya siswa yang belajar yang dapat mengerjakan soal UN dengan sistem daring itu. Maka dari itu, sekolah memberikan fasilitas berupa pemantapan termasuk simulasi UNBK yang langsung mengggunakan perangkat komputer.
“Simulasi pertama sudah dilakukan dan akan ada simulasi kedua yang rencananya dilakukan pada Februari,” jelas Ketut Darmita, Rabu, 20 Januari 2016.
Menurutnya, meski nilai UN tidak lagi menentukan kelulusan, tapi sistem pengerjaan ujian nasional sekarang berbeda dari ujian tulis. Tingkat kejujuran dan kecakapan siswa menguasai teknik pengerjaan melalui komputer sangat dibutuhkan.
Bahkan, Darmita menganggap siswa yang melaksanakan UNBK sekarang ini sebagai ‘korban’ yang akan menentukan kelanjutan ujian online tahun berikutnya. Mengingat, secara nasional UNBK serentak baru terlaksana tahun 2016. Sehingga siswa peserta UNBK sekarang dianggap sebagai pionir dalam sejarah dunia pendidikan nasional.
Dengan jumlah siswa 203 orang, sekolah itu menyediakan komputer sebanyak 80 unit dengan 3 server yang terbagi dalam 2 server utama dan satu server cadangan. Kemampuan daya listrik sebesar 23000 ribu watt yang backup UPS untuk setiap unit komputer.
Darmita mengatakan, pihaknya sedang melakukan penggantian jaringan koneksi internet dari nirkabel menjadi kabel tanam atau fiber optic. Ia beralasan, kabel serat memiliki koneksi lebih stabil untuk mengakses soal ujian dari server pusat.
“Teknisnya memang begitu, penggantian jaringan dari wifi ke fiber optic sedang kami lakukan dan mudah-mudahan selesai di bulan Februari,” ujar Darmita.
Penguatan sistem komputerisasi di SMK Negeri 2 Tabanan, menurut Darmita, akan ditingkatkan dengan menambah perangkat yang ada. Termasuk sarana pendukung dalam kegiatan praktik siswa dalam kegiatan regular mereka.
Pihaknya mentargetkan, ujian online bukan saja dilakukan untuk UNBK saja tapi juga diterapkan pada ujian sekolah.
“Tidak saja merambah ke UN tapi ke setiap penilaian kualitas yang dilakukan sekolah,” ujar Darmita.
way