Gubernur Minta Tunda Mobilisasi Dari dan Menuju Bali

oleh
Gubernur Bali Wayan Koster - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Bali hingga saat ini belum melakukan lockdown. Namun, gubernur Bali Wayan Koster kembali menyerukan mobilisasi masyarakat dari dan menuju Bali untuk sementara ditunda.

Dikatakan Koster, himbauan itu untuk meminimalisir sebaran virus sars-cov-2 yang memicu penyakit sindrom pernapasan akut berat.

Pembatasan pergerakan masyarakat lintas provinsi dan pulau itu menurutnya, sebagai lanjutan dari seruan menutup sementara segala tempat hiburan yang ada di Bali.

“Terakhir kami meminta atau menghimbau, menunda rencana berangkat ke Bali atau keluar Bali, agar pergerakan masif warga dari Bali dan keluar Bali ini betul-betul bisa dikendalikan,” jelas Wayan Koster, Sabtu, 28 Maret 2020.

“Jadi kami belum melakukan lockdown,” tambahnya.

Hal yang sama juga berlaku pembatasan untuk kegiatan adat dan keagamaan. Gubernur menyebutkan, kegiatan adat dan keagamaan di Bali dibatasi maksimal 25 orang.

“Kalau lebih dari itu, maka kami sudah menugaskan desa adat dengan pecalangnya untuk melarang, membatasi kegiatan tersebut,” jelas Wayan Koster.

Gubernur menyebut, pemerintah provinsi Bali sampai saat ini telah melakukan upaya maksimal dalam membatasi pergerakan masyarakat. Kebijakan itu diberlakukan secara efektif sejak H+1 Nyepi atau pada hari ngembak geni.

“Pada 26 Maret lalu, kami dibantu aparat kepolisian, sehingga betul-betul warga itu disiplin tidak keluar rumah. Sampai sekarang juga, kami mengikuti perkembangan di lapangan, warga yang keluar rumah sangat jarang,” jelas Gubernur. (Way)

KORANJURI.com di Google News