KORANJURI.COM – Bali menempati peringkat ketiga nasional dalam penanganan kesembuhan orang dengan covid-19. Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, data pada Selasa (21/7/2020) angka kesembuhan virus Sars-cov-2 mencapai 74 persen.
Selama ini, Pemprov Bali melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 melakukan penelusuran secara masif. Sehingga didapatkan angka positif juga tinggi. Tapi dengan tracing contact yang gencar dilakukan itu, persebaran covid-19 di masyarakat dapat tertangani dengan baik.
“Kita di Indonesia nomor tiga. Tapi jangan lupa, Bali ini sangat aktif mengejar dan kemudian menerapkan standar yang lebih tinggi,” jelas Gubernur di Jayasabha, Rabu, 22 Juli 2020.
Dari penelusuran yang dilakukan itu, kemudian diketahui bahwa jumlah positif hasil tracing contact itu kebanyakan orang tanpa gejala (OTG). Hasil penelusuran kontak itu juga mengerucut pada klaster pasar tradisional.
“Penularan terjadi di pasar tradisional dan terus menular. Disitulah dilakukan tracing, termasuk di pasar Kumbasari, Padangsambian maupun pasar Galiran, Klungkung. Melebar lagi, diuber terus, dan dari tracing pengembangan ini, itu yang positif jadinya meningkat,” jelas Koster.
Dari penelusuran yang berkembang, hasilnya 80-90 persen kasus positif covid-19 ditemukan pada orang tanpa gejala atau OTG.
“Tetap harus dikarantina. Sekarang yang dikarantina ini, dari Pemprov atau dilakukan secara mandiri dengan pemantauan ketat,” jelas Gubernur.
“Sekarang sudah sembuh banyak, satu atau dua hari ini penghabisan yang lama (kesembuhan),” tambahnya.
Sementara, jumlah kematian dari pasien covid-19 di Bali, dikatakan Koster, hampir semuanya disertai penyakit bawaan.
“Dari sisi usia, ada juga yang muda, tapi selalu disertai penyakit bawaan,” ujarnya. (Way)