KORANJURI.COM – Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika menyebut jumlah wisatawan pada tahun 2016 mencapai 15 juta orang.
“Perlu diperhatikan prospek dan arah pariwisata kita kedepan. Mengingat obyek pariwisata baru dari daerah lain juga terus tumbuh,” ujar Pastika.
Menanggapi hal itu, Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyebut, banyak rintangan yang dihadapi atas perkembangan pariwisata Bali dalam 5 tahun kedepan. Fenomena yang perlu dicermati diantaranya, telah diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean.
Pemerintah Nomor 52 Tahun 2012 tentang Sertifikasi, kata pria yang biasa disapa Cok Ace ini, mengisyaratkan perusahaan harus memiliki karyawan yang telah tersertifikasi.
“Dampaknya bisa saja sumber daya lokal yang kita miliki akan tereliminasi,” jelas Cok Ace di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Sabtu, 11 Februari 2017.
Ia juga menilai, fenomena pariwisata Bali mengalami ketimpangan antar sektor dan antar wilayah. Jika tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin para pelaku pariwisata akan berpindah ke wilayah lain.
“Pemerintah perlu membicarakan Grand Design pariwisata kita kedepan yang ada di daerah-daerah,” kata Cok Ace.
Namun, harapan positif masih tetap ada dalam 5 tahun kedepan. Ia menggarisbawahi, pariwisata Bali akan terus berkembang selama sistem keamanan tetap terjaga di setiap wilayah pariwisata.
Way